5 Negara dengan Tingkat Pemerkosaan Tertinggi di Dunia, Afrika Selatan Capai 42.289 Kasus
Senin, 18 Juli 2022 - 18:04 WIB
Pada tahun 2010 di negara ini terdapat kasus pemerkosaan tertinggi yaitu sebanyak 1.865 kasus.
2. Lesotho
Peringkat kedua ditempati Lesotho yaitu sebanyak 82,62 kasus per 100.000 orang dari 2.175.699 penduduk yang ada di Afrika bagian selatan itu.
Negara yang memiliki luas sebesar 30.000 km persegi itu memiliki tingkat kasus tertinggi pada tahun 2009 dengan 1.777 kasus pemerkosaan.
3. Afrika Selatan
Pada tahun 2020 lalu negara ini sempat menempati peringkat teratas terkait negara tingkat pemerkosaan tertinggi dengan 66,196 kasus per 100.000.
Sementara untuk tahun 2022 ini angkanya meningkat menjadi 72,10 kasus per 100.000 orang meskipun peringkatnya turun. Sementara kasus tertinggi berada di tahun 2019 sebanyak 42.289 kasus.
4. Bermuda
Negara tingkat pemerkosaan tertinggi selanjutnya ditempati oleh wilayah seberang laut Britania Raya di Samudra Atlantik bagian utara. 67,29 kasus pemerkosaan terjadi per 100.000 orang.
Ini merupakan pencapaian tertinggi negara tersebut terkait kasus pemerkosaan.
2. Lesotho
Peringkat kedua ditempati Lesotho yaitu sebanyak 82,62 kasus per 100.000 orang dari 2.175.699 penduduk yang ada di Afrika bagian selatan itu.
Negara yang memiliki luas sebesar 30.000 km persegi itu memiliki tingkat kasus tertinggi pada tahun 2009 dengan 1.777 kasus pemerkosaan.
3. Afrika Selatan
Pada tahun 2020 lalu negara ini sempat menempati peringkat teratas terkait negara tingkat pemerkosaan tertinggi dengan 66,196 kasus per 100.000.
Sementara untuk tahun 2022 ini angkanya meningkat menjadi 72,10 kasus per 100.000 orang meskipun peringkatnya turun. Sementara kasus tertinggi berada di tahun 2019 sebanyak 42.289 kasus.
4. Bermuda
Negara tingkat pemerkosaan tertinggi selanjutnya ditempati oleh wilayah seberang laut Britania Raya di Samudra Atlantik bagian utara. 67,29 kasus pemerkosaan terjadi per 100.000 orang.
Ini merupakan pencapaian tertinggi negara tersebut terkait kasus pemerkosaan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda