Tony Blair: Perang Ukraina Ungkap Dominasi Barat Berakhir saat China Bangkit
Senin, 18 Juli 2022 - 15:15 WIB
LONDON - Perang Ukraina menunjukkan dominasi Barat akan segera berakhir ketika China naik ke status adidaya dalam kemitraan dengan Rusia di salah satu titik perubahan paling signifikan dalam berabad-abad.
Pengakuan itu diungkapkan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair, dilansir Reuters.
Menurut Blair, dunia berada pada titik balik dalam sejarah yang sebanding dengan akhir Perang Dunia Kedua atau runtuhnya Uni Soviet: tetapi kali ini Barat jelas tidak berkuasa.
"Kita akan mengakhiri dominasi politik dan ekonomi Barat," ungkap Blair dalam kuliah berjudul "Setelah Ukraina, Pelajaran Apa Sekarang untuk Kepemimpinan Barat?" menurut teks pidato di forum yang mendukung aliansi antara Amerika Serikat dan Eropa di Ditchley Park, sebelah barat London.
"Dunia akan menjadi setidaknya bi-polar dan mungkin multi-polar," papar Blair.
Dia menambahkan, "Perubahan geo-politik terbesar abad ini akan datang dari China bukan Rusia."
Invasi Rusia ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang dan memicu krisis paling serius dalam hubungan antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962, ketika banyak orang khawatir dunia berada di ambang perang nuklir.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Barat telah menyatakan perang ekonomi dengan mencoba mengisolasi ekonomi Rusia dengan sanksi.
Adapun Kremlin mengatakan Rusia akan beralih ke kekuatan seperti China dan India.
Perang di Ukraina, menurut Blair, telah mengklarifikasi bahwa Barat tidak dapat mengandalkan China "untuk berperilaku dengan cara yang kita anggap rasional."
Presiden China Xi Jinping terus mendukung Putin dan mengkritik "penyalahgunaan" sanksi oleh Barat. Blair menjelaskan, Putin telah menjalin apa yang disebutnya "kemitraan strategis" dengan China.
China pada 1979 memiliki ekonomi yang lebih kecil dari Italia, tetapi setelah membuka investasi asing dan memperkenalkan reformasi pasar, China telah menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia.
Ekonomi China diperkirakan akan menyalip Amerika Serikat dalam satu dekade dan memimpin dalam beberapa teknologi abad ke-21 seperti kecerdasan buatan, pengobatan regeneratif dan polimer konduktif.
"Tempat China sebagai negara adidaya adalah wajar dan dapat dibenarkan. Ini bukan Uni Soviet," ujar Blair, yang pernah menjadi perdana menteri Inggris dari 1997 hingga 2007. Sekutu China kemungkinan besar adalah Rusia dan Iran.
“Barat seharusnya tidak membiarkan China menyalip secara militer,” papar dia.
"Kita harus meningkatkan pengeluaran pertahanan dan mempertahankan superioritas militer," tegas Blair.
“Amerika Serikat dan sekutunya harus cukup unggul untuk memenuhi segala kemungkinan atau jenis konflik dan di semua bidang," ujar dia.
Pengakuan itu diungkapkan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair, dilansir Reuters.
Menurut Blair, dunia berada pada titik balik dalam sejarah yang sebanding dengan akhir Perang Dunia Kedua atau runtuhnya Uni Soviet: tetapi kali ini Barat jelas tidak berkuasa.
"Kita akan mengakhiri dominasi politik dan ekonomi Barat," ungkap Blair dalam kuliah berjudul "Setelah Ukraina, Pelajaran Apa Sekarang untuk Kepemimpinan Barat?" menurut teks pidato di forum yang mendukung aliansi antara Amerika Serikat dan Eropa di Ditchley Park, sebelah barat London.
"Dunia akan menjadi setidaknya bi-polar dan mungkin multi-polar," papar Blair.
Dia menambahkan, "Perubahan geo-politik terbesar abad ini akan datang dari China bukan Rusia."
Invasi Rusia ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang dan memicu krisis paling serius dalam hubungan antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962, ketika banyak orang khawatir dunia berada di ambang perang nuklir.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Barat telah menyatakan perang ekonomi dengan mencoba mengisolasi ekonomi Rusia dengan sanksi.
Adapun Kremlin mengatakan Rusia akan beralih ke kekuatan seperti China dan India.
Perang di Ukraina, menurut Blair, telah mengklarifikasi bahwa Barat tidak dapat mengandalkan China "untuk berperilaku dengan cara yang kita anggap rasional."
Presiden China Xi Jinping terus mendukung Putin dan mengkritik "penyalahgunaan" sanksi oleh Barat. Blair menjelaskan, Putin telah menjalin apa yang disebutnya "kemitraan strategis" dengan China.
China pada 1979 memiliki ekonomi yang lebih kecil dari Italia, tetapi setelah membuka investasi asing dan memperkenalkan reformasi pasar, China telah menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia.
Ekonomi China diperkirakan akan menyalip Amerika Serikat dalam satu dekade dan memimpin dalam beberapa teknologi abad ke-21 seperti kecerdasan buatan, pengobatan regeneratif dan polimer konduktif.
"Tempat China sebagai negara adidaya adalah wajar dan dapat dibenarkan. Ini bukan Uni Soviet," ujar Blair, yang pernah menjadi perdana menteri Inggris dari 1997 hingga 2007. Sekutu China kemungkinan besar adalah Rusia dan Iran.
“Barat seharusnya tidak membiarkan China menyalip secara militer,” papar dia.
"Kita harus meningkatkan pengeluaran pertahanan dan mempertahankan superioritas militer," tegas Blair.
“Amerika Serikat dan sekutunya harus cukup unggul untuk memenuhi segala kemungkinan atau jenis konflik dan di semua bidang," ujar dia.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda