Putin Peringatkan Barat, Ukraina Sedang Menuju Tragedi
Jum'at, 08 Juli 2022 - 04:40 WIB
KIEV - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (7/7/2022) menuduh Barat melakukan agresi puluhan tahun terhadap Moskow. Ia juga memperingatkan, jika Barat ingin coba mengalahkan Rusia di medan perang, boleh dicoba, tetapi ini akan membawa tragedi bagi Ukraina.
Pernyataannya datang ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bersiap untuk pertemuan tertutup menteri luar negeri pada pertemuan G20 di Bali pada Jumat (8/7/2022), yang akan menjadi pertama kalinya bagi diplomat top Moskow itu untuk bertatap muka dengan penentang paling vokal dari invasi ke Rusia ke Ukraina.
"Kami telah mendengar berkali-kali, bahwa Barat ingin melawan kami sampai Ukraina terakhir. Ini adalah tragedi bagi rakyat Ukraina, tetapi tampaknya semuanya menuju ke arah ini," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi kepada para pemimpin parlemen.
“Barat telah gagal dalam upayanya untuk menahan Rusia, dan sanksinya terhadap Moskow telah menyebabkan kesulitan, tetapi tidak pada skala yang dimaksudkan," tambah Putin, seperti dikutip dari Reuters.
Menurut Putin, Rusia tidak menolak pembicaraan damai, tetapi semakin jauh konflik berlanjut, semakin sulit untuk mencapai kesepakatan.
Sebelumnya, Kiev baru saja kehilangan salah satu pendukung internasional utamanya, setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mundur dari posisinya. Ukraina mengatakan, pihaknya mengharapkan dukungan Inggris untuk melanjutkan perjuangan dan berterima kasih kepada Johnson karena membela kepentingan Ukraina.
Dalam panggilan telepon, Johnson mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, "Kamu adalah pahlawan, semua orang mencintaimu," kata juru bicara Johnson.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menggambarkan Perdana Menteri Inggris sebagai "teman sejati Ukraina" karena menjadi salah satu pemimpin dunia pertama yang secara tegas mengutuk invasi dan juga "membantu Ukraina mempertahankan diri dan akhirnya memenangkan perang ini di masa depan".
Pengunduran diri Johnson terjadi pada saat gejolak domestik di beberapa negara Eropa lainnya yang mendukung Kiev dan keraguan tentang daya tahan mereka untuk apa yang telah menjadi konflik yang berlarut-larut.
Pernyataannya datang ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bersiap untuk pertemuan tertutup menteri luar negeri pada pertemuan G20 di Bali pada Jumat (8/7/2022), yang akan menjadi pertama kalinya bagi diplomat top Moskow itu untuk bertatap muka dengan penentang paling vokal dari invasi ke Rusia ke Ukraina.
"Kami telah mendengar berkali-kali, bahwa Barat ingin melawan kami sampai Ukraina terakhir. Ini adalah tragedi bagi rakyat Ukraina, tetapi tampaknya semuanya menuju ke arah ini," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi kepada para pemimpin parlemen.
“Barat telah gagal dalam upayanya untuk menahan Rusia, dan sanksinya terhadap Moskow telah menyebabkan kesulitan, tetapi tidak pada skala yang dimaksudkan," tambah Putin, seperti dikutip dari Reuters.
Menurut Putin, Rusia tidak menolak pembicaraan damai, tetapi semakin jauh konflik berlanjut, semakin sulit untuk mencapai kesepakatan.
Sebelumnya, Kiev baru saja kehilangan salah satu pendukung internasional utamanya, setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mundur dari posisinya. Ukraina mengatakan, pihaknya mengharapkan dukungan Inggris untuk melanjutkan perjuangan dan berterima kasih kepada Johnson karena membela kepentingan Ukraina.
Dalam panggilan telepon, Johnson mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, "Kamu adalah pahlawan, semua orang mencintaimu," kata juru bicara Johnson.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menggambarkan Perdana Menteri Inggris sebagai "teman sejati Ukraina" karena menjadi salah satu pemimpin dunia pertama yang secara tegas mengutuk invasi dan juga "membantu Ukraina mempertahankan diri dan akhirnya memenangkan perang ini di masa depan".
Pengunduran diri Johnson terjadi pada saat gejolak domestik di beberapa negara Eropa lainnya yang mendukung Kiev dan keraguan tentang daya tahan mereka untuk apa yang telah menjadi konflik yang berlarut-larut.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda