Ayah di Iran Tembak Mati Putrinya dalam Pembunuhan demi Kehormatan
Sabtu, 02 Juli 2022 - 22:41 WIB
TEHERAN - Seorang ayah di Iran menembak mati putrinya yang berusia 16 tahun dengan senapan. Korban dibunuh setelah bertemu dengan seorang pemuda di Nourabad-e Mamasani, sebuah kota kecil di Provinsi Fars.
Para aktivis perempuan menggambarkan kematian gadis remaja itu sebagai "pembunuhan demi kehormatan" . Korban yang bernama Ariana Lashkari ditembak tepat di bagian jantung pada Senin lalu.
Menurut para aktivis, sang ayah; Mohammad-Kazem Lashkar (43), awalnya mengonfrontasi putrinya setelah dia bertemu dengan seorang pemuda.
Gadis itu melarikan diri ke rumah neneknya setelah bertengkar dengan ayahnya, yang kemudian mengonfrontasinya.
"Saya tidak benar-benar berniat membunuh putri saya, saya menembaknya secara tidak sengaja," kata Lashkar, seperti dikutip situs berita Rokna.
"Saya pergi ke sana dengan senapan saya hanya untuk menakut-nakuti dia," ujarnya.
Menurut laporan AFP, Sabtu (2/7/2022), Lashkar ditangkap polisi dan mengakui tindakannya.
Menurut hukum di Iran, seorang ayah tidak dikenakan hukuman mati jika dia membunuh anaknya.
Tidak ada statistik pasti tentang kasus "pembunuhan demi kehormatan" di Iran, tetapi kantor berita ISNA memperkirakan ada antara 375 hingga 450 kasus semacam itu dalam setahun.
Menurut ISNA, pembunuhan semacam itu mencakup sekitar seperlima dari pembunuhan yang dilakukan di republik Islam itu.
Para aktivis perempuan menggambarkan kematian gadis remaja itu sebagai "pembunuhan demi kehormatan" . Korban yang bernama Ariana Lashkari ditembak tepat di bagian jantung pada Senin lalu.
Menurut para aktivis, sang ayah; Mohammad-Kazem Lashkar (43), awalnya mengonfrontasi putrinya setelah dia bertemu dengan seorang pemuda.
Gadis itu melarikan diri ke rumah neneknya setelah bertengkar dengan ayahnya, yang kemudian mengonfrontasinya.
"Saya tidak benar-benar berniat membunuh putri saya, saya menembaknya secara tidak sengaja," kata Lashkar, seperti dikutip situs berita Rokna.
"Saya pergi ke sana dengan senapan saya hanya untuk menakut-nakuti dia," ujarnya.
Menurut laporan AFP, Sabtu (2/7/2022), Lashkar ditangkap polisi dan mengakui tindakannya.
Menurut hukum di Iran, seorang ayah tidak dikenakan hukuman mati jika dia membunuh anaknya.
Tidak ada statistik pasti tentang kasus "pembunuhan demi kehormatan" di Iran, tetapi kantor berita ISNA memperkirakan ada antara 375 hingga 450 kasus semacam itu dalam setahun.
Menurut ISNA, pembunuhan semacam itu mencakup sekitar seperlima dari pembunuhan yang dilakukan di republik Islam itu.
(min)
tulis komentar anda