Dua Rudal Rusia Hantam Pusat Perbelanjaan di Kremenchuk

Selasa, 28 Juni 2022 - 06:00 WIB
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, serangan itu "menyedihkan". Sementara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyebut serangan itu sebagai serangan "terbaru dalam serangkaian kekejaman".

Saat malam mulai turun, tim penyelamat membawa lampu dan generator untuk melanjutkan pencarian. Sejumlah warga sipil, beberapa hampir menangis dan dengan tangan menutupi mulut mereka, berbaris di sebuah hotel di seberang jalan, di mana petugas penyelamat telah mendirikan pangkalan.

Kiril Zhebolovsky, 24, sedang mencari temannya, Ruslan, 22, yang bekerja di toko elektronik Comfy dan tidak terdengar kabar sejak ledakan itu.



"Kami mengiriminya pesan, menelepon, tetapi tidak ada apa-apa," katanya. Dia meninggalkan nama dan nomor teleponnya kepada petugas penyelamat jika temannya ditemukan.

Pasca serangan ke pusat perbelanjaan, negara-negara Barat pada Senin (27/6/2022) menjanjikan dukungan tak tergoyahkan untuk Ukraina, termasuk lebih banyak sanksi terhadap Moskow dan sistem pertahanan udara.

Para pemimpin negara-negara demokrasi utama Kelompok Tujuh, yang bertemu di Jerman, mengatakan mereka akan mempertahankan sanksi terhadap Rusia selama diperlukan dan mengintensifkan tekanan internasional terhadap pemerintah Presiden Vladimir Putin dan sekutunya Belarusia.

"Bayangkan jika kita membiarkan Putin lolos dengan kekerasan akuisisi sebagian besar negara lain, berdaulat, wilayah independen," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kepada BBC.

"Pelajaran untuk itu akan benar-benar mengerikan. Poin yang akan saya sampaikan kepada orang-orang adalah saya berpikir bahwa terkadang harga kebebasan layak untuk dibayar," lanjutnya.
(esn)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More