Langka, Wanita Ini Sudah Lahirkan 44 Anak pada Usia 40 Tahun
Senin, 27 Juni 2022 - 12:10 WIB
Tingkat kesuburannya jauh lebih tinggi dari rata-rata wanita Uganda, yang menurut Bank Dunia adalah 5,6 anak per wanita.
Tingkat kesuburan Mariem juga lebih dari dua kali lipat rata-rata wanita dunia, yakni 2,4 anak.
Tapi Mariem—dijuluki "Mama Uganda"—segera menyadari bahwa dia tidak seperti wanita lain.
Ketika dia terus memiliki anak kembar, kembar tiga, dan kembar empat, dia pergi ke klinik kesehatan.
Dokter mengatakan kepadanya bahwa dia memiliki ovarium besar yang tidak normal yang menyebabkan kondisi yang disebut hiperovulasi.
Dia diberi tahu bahwa alat kontrasepsi tidak akan berfungsi, dan kemungkinan akan menyebabkan masalah kesehatan yang parah.
Perawatan memang ada untuk hiperovulasi, tetapi sulit didapat di wilayah pedesaan di Uganda.
Seperti yang dikatakan Dr. Charles Kiggundu, seorang ginekolog di Rumah Sakit Mulago di Ibu Kota Uganda; Kampala, kepada The Daily Monitor, kemungkinan besar penyebab kesuburan ekstrem Mariem adalah keturunan.
"Kasusnya adalah kecenderungan genetik untuk hiperovulasi—melepaskan banyak telur dalam satu siklus—yang secara signifikan meningkatkan kemungkinan memiliki banyak kelahiran," katanya.
Saat ini di usianya yang sudah 43 tahun, Mariem diberitahu untuk berhenti memiliki anak tiga tahun lalu setelah persalinan terakhirnya.
Tingkat kesuburan Mariem juga lebih dari dua kali lipat rata-rata wanita dunia, yakni 2,4 anak.
Tapi Mariem—dijuluki "Mama Uganda"—segera menyadari bahwa dia tidak seperti wanita lain.
Ketika dia terus memiliki anak kembar, kembar tiga, dan kembar empat, dia pergi ke klinik kesehatan.
Dokter mengatakan kepadanya bahwa dia memiliki ovarium besar yang tidak normal yang menyebabkan kondisi yang disebut hiperovulasi.
Dia diberi tahu bahwa alat kontrasepsi tidak akan berfungsi, dan kemungkinan akan menyebabkan masalah kesehatan yang parah.
Perawatan memang ada untuk hiperovulasi, tetapi sulit didapat di wilayah pedesaan di Uganda.
Seperti yang dikatakan Dr. Charles Kiggundu, seorang ginekolog di Rumah Sakit Mulago di Ibu Kota Uganda; Kampala, kepada The Daily Monitor, kemungkinan besar penyebab kesuburan ekstrem Mariem adalah keturunan.
"Kasusnya adalah kecenderungan genetik untuk hiperovulasi—melepaskan banyak telur dalam satu siklus—yang secara signifikan meningkatkan kemungkinan memiliki banyak kelahiran," katanya.
Saat ini di usianya yang sudah 43 tahun, Mariem diberitahu untuk berhenti memiliki anak tiga tahun lalu setelah persalinan terakhirnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda