Pejabat Senior Iran: Zionis Israel Murid Setan yang Paling Hebat
Jum'at, 24 Juni 2022 - 14:05 WIB
TEHERAN - Pejabat senior Iran , Mehdi Taeb, mengolok-olok Zionis Israel dengan menyebutnya sebagai murid setan yang paling hebat. Dia juga menolak mengakui Holocaust sebagai fakta sejarah yang diderita umat Yahudi Eropa.
Mehdi Taeb adalah kepala Basis Penasihat Strategis Ammar Iran yang menasihati Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Dia membuat komentar seperti itu dalam sebuah acara di Channel 3 Iran, yang diterjemahkan dan dipublikasikan ulang oleh Middle East Media Research Institute (MEMRI) pada Kamis (23/6/2022).
Dia mengatakan Holocaust adalah kebohongan yang dimaksudkan untuk mengarah pada pembentukan negara Israel. Menurutnya, tidak ada yang diizinkan untuk "menyentuh" Holocaust, karena itu akan menghancurkan Israel dan menimbulkan tantangan bagi kelangsungan hidupnya.
"Holocaust adalah kebohongan. Itu diciptakan dan dipelihara untuk mencapai tujuan tertentu, dan pada saat itu, mereka mencapai tujuan itu. Apa tujuannya? Bahwa pada tanggal tertentu, Palestina akan berubah menjadi Israel. Mereka berhasil menggunakan kebohongan ini," katanya.
"Kenapa mereka tidak membiarkan siapa pun menyentuh [Holocaust]? Karena jika ada yang menyentuhnya, itu akan pecah. Dengan kata lain, sekali penyebab [fondasi mereka] pecah, kelangsungan hidup mereka akan terganggu."
Lebih lanjut, dia mengolok-olok rezim Zionis yang berkuasa di Israel. "Zionisme dan rezim pendudukan adalah murid setan yang paling hebat. Inilah sebabnya mengapa mereka menguasai kemampuan untuk menciptakan ketakutan dan kekhawatiran—[mereka berkata:] 'jika Anda tidak bersama kami, Anda akan dihancurkan'," papar Taeb.
Tak cukup, pejabat Iran ini berpendapat bahwa gerakan Zionis akar dari banyak masalah.
"Semua orang setuju bahwa akar dari banyak hal-seperti minyak dan emas—dipegang oleh gerakan Zionis dan orang-orang Yahudi," ujarnya.
"Rezim Zionis adalah pertumbuhan kanker, dan memiliki akar di Amerika, Eropa, dan Asia. Itu perlu dioperasi."
Taeb bukan satu-satunya tokoh Iran yang blakblakan menolak fakta sejarah tentang Holocaust. Mantan presiden Mahmoud Ahmadinejad juga pernah menyampaikan penyangkalan serupa, yang dikecam para pemimpin dunia.
Mehdi Taeb adalah kepala Basis Penasihat Strategis Ammar Iran yang menasihati Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Dia membuat komentar seperti itu dalam sebuah acara di Channel 3 Iran, yang diterjemahkan dan dipublikasikan ulang oleh Middle East Media Research Institute (MEMRI) pada Kamis (23/6/2022).
Dia mengatakan Holocaust adalah kebohongan yang dimaksudkan untuk mengarah pada pembentukan negara Israel. Menurutnya, tidak ada yang diizinkan untuk "menyentuh" Holocaust, karena itu akan menghancurkan Israel dan menimbulkan tantangan bagi kelangsungan hidupnya.
"Holocaust adalah kebohongan. Itu diciptakan dan dipelihara untuk mencapai tujuan tertentu, dan pada saat itu, mereka mencapai tujuan itu. Apa tujuannya? Bahwa pada tanggal tertentu, Palestina akan berubah menjadi Israel. Mereka berhasil menggunakan kebohongan ini," katanya.
"Kenapa mereka tidak membiarkan siapa pun menyentuh [Holocaust]? Karena jika ada yang menyentuhnya, itu akan pecah. Dengan kata lain, sekali penyebab [fondasi mereka] pecah, kelangsungan hidup mereka akan terganggu."
Lebih lanjut, dia mengolok-olok rezim Zionis yang berkuasa di Israel. "Zionisme dan rezim pendudukan adalah murid setan yang paling hebat. Inilah sebabnya mengapa mereka menguasai kemampuan untuk menciptakan ketakutan dan kekhawatiran—[mereka berkata:] 'jika Anda tidak bersama kami, Anda akan dihancurkan'," papar Taeb.
Tak cukup, pejabat Iran ini berpendapat bahwa gerakan Zionis akar dari banyak masalah.
"Semua orang setuju bahwa akar dari banyak hal-seperti minyak dan emas—dipegang oleh gerakan Zionis dan orang-orang Yahudi," ujarnya.
"Rezim Zionis adalah pertumbuhan kanker, dan memiliki akar di Amerika, Eropa, dan Asia. Itu perlu dioperasi."
Taeb bukan satu-satunya tokoh Iran yang blakblakan menolak fakta sejarah tentang Holocaust. Mantan presiden Mahmoud Ahmadinejad juga pernah menyampaikan penyangkalan serupa, yang dikecam para pemimpin dunia.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda