Penasihat Zelensky: Ukraina Secara De Facto Sudah Jadi Anggota NATO
Kamis, 23 Juni 2022 - 14:13 WIB
KIEV - Penasihat terkemuka Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Alexey Arestovich, mengatakan negaranya secara de facto sudah menjadi anggota NATO .
Menurutnya, keanggotaan Ukraina di NATO dan Uni Eropa (UE) pada akhirnya hanyalah formalitas belaka.
"Kiev sudah menjadi anggota 'de facto' dari aliansi militer pimpinan AS, dan baru saja bergabung dengan Three Seas Initiative sebagai pintu belakang menuju keanggotaan Uni Eropa," kata Arestovich dalam wawancara.
Berbicara dengan YouTuber dan aktivis Mark Feygin pada hari Rabu, Arestovich mengakui bahwa dia ragu apakah NATO atau UE siap menerima Ukraina. Namun, menurutnya, itu tidak masalah.
Menurutnya, hanya menjadi kandidat memberi Ukraina akses ke dana pembangunan UE, yang dengannya Polandia telah membangun infrastrukturnya.
“Kami menjadi negara ke-13 dari Trimarium. Ini adalah akses ke uang, transportasi, keamanan di laut, infrastruktur. Dan 12 negara Trimarium adalah anggota UE. Artinya, hampir setengah dari negara-negara Uni Eropa. Ini berarti integrasi kami dengan UE telah melangkah lebih jauh daripada yang dinilai semua orang saat ini,” kata Arestovich yang dilansir Russia Today, Kamis (23/6/2022).
Itu mengacu pada pengumuman Presiden Polandia Andrzej Duda pada hari Selasa bahwa kelompok tersebut telah menciptakan status "kemitraan partisipatif" khusus untuk Ukraina.
Dibuat oleh Polandia dan Kroasia pada tahun 2016 untuk menjangkau wilayah antara Laut Baltik, Laut Hitam, dan Laut Adriatik, Trimarium telah diperluas ke Austria, Hongaria, Ceko, Slovakia, Rumania, Bulgaria, Latvia, Lituania, Estonia, dan Slovenia.
Keanggotaannya tidak cukup setengah dari Uni Eropa, yang memiliki 27 negara anggota.
Namun, Arestovich memberi tahu Feygin bahwa Ukraina adalah "anggota de facto" NATO.
Menurutnya, status semacam itu mungkin tidak memiliki janji pertahanan timbal balik dari Pasal 5 NATO secara tertulis, tetapi lebih dari 50 negara di Grup Kontak Pertahanan Ukraina, yang dipimpin oleh AS, telah berjanji kepada Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov bahwa mereka tidak akan pernah membiarkan Kiev kalah perang.
Menurutnya, keanggotaan Ukraina di NATO dan Uni Eropa (UE) pada akhirnya hanyalah formalitas belaka.
"Kiev sudah menjadi anggota 'de facto' dari aliansi militer pimpinan AS, dan baru saja bergabung dengan Three Seas Initiative sebagai pintu belakang menuju keanggotaan Uni Eropa," kata Arestovich dalam wawancara.
Berbicara dengan YouTuber dan aktivis Mark Feygin pada hari Rabu, Arestovich mengakui bahwa dia ragu apakah NATO atau UE siap menerima Ukraina. Namun, menurutnya, itu tidak masalah.
Menurutnya, hanya menjadi kandidat memberi Ukraina akses ke dana pembangunan UE, yang dengannya Polandia telah membangun infrastrukturnya.
“Kami menjadi negara ke-13 dari Trimarium. Ini adalah akses ke uang, transportasi, keamanan di laut, infrastruktur. Dan 12 negara Trimarium adalah anggota UE. Artinya, hampir setengah dari negara-negara Uni Eropa. Ini berarti integrasi kami dengan UE telah melangkah lebih jauh daripada yang dinilai semua orang saat ini,” kata Arestovich yang dilansir Russia Today, Kamis (23/6/2022).
Itu mengacu pada pengumuman Presiden Polandia Andrzej Duda pada hari Selasa bahwa kelompok tersebut telah menciptakan status "kemitraan partisipatif" khusus untuk Ukraina.
Dibuat oleh Polandia dan Kroasia pada tahun 2016 untuk menjangkau wilayah antara Laut Baltik, Laut Hitam, dan Laut Adriatik, Trimarium telah diperluas ke Austria, Hongaria, Ceko, Slovakia, Rumania, Bulgaria, Latvia, Lituania, Estonia, dan Slovenia.
Keanggotaannya tidak cukup setengah dari Uni Eropa, yang memiliki 27 negara anggota.
Namun, Arestovich memberi tahu Feygin bahwa Ukraina adalah "anggota de facto" NATO.
Menurutnya, status semacam itu mungkin tidak memiliki janji pertahanan timbal balik dari Pasal 5 NATO secara tertulis, tetapi lebih dari 50 negara di Grup Kontak Pertahanan Ukraina, yang dipimpin oleh AS, telah berjanji kepada Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov bahwa mereka tidak akan pernah membiarkan Kiev kalah perang.
(min)
tulis komentar anda