Andalkan 64 Jet Tempur Siluman F-35, Finlandia Siap Lawan Rusia
loading...
A
A
A
HELSINKI - Finlandia sedang memperkuat militernya dengan empat kapal perang, 64 jet tempur siluman F-35 dan armada drone, dalam persiapan untuk menjadi anggota NATO. Militer negara itu siap melawan Rusia jika diserang.
Finlandia dan sesama negara Nordik; Swedia, sedang berusaha untuk bergabung dengan aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut dalam waktu dekat. Langkah itu menandai perubahan kebijakan besar bagi kedua negara itu menyusul keputusan Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari.
Di tengah peringatan Rusia tentang konsekuensi politik yang serius jika negara-negara itu bergabung dengan NATO, Kepala Angkatan Bersenjata Finlandia Jenderal Timo Kivinen mengatakan kepada Reuters bahwa negara itu siap untuk melawan Rusia jika diserang.
Finlandia dan Rusia berbagi perbatasan 800 mil.
Negara tersebut telah memesan empat kapal perang baru dan 64 jet tempur F-35 dari perusahaan kedirgantaraan, senjata, pertahanan, keamanan informasi, dan teknologi AS; Lockheed Martin.
Finlandia juga berencana untuk membeli sebanyak 2.000 drone dan peralatan anti-pesawat ketinggian tinggi.
Kivinen mengatakan Finlandia akan termotivasi untuk berperang jika Rusia menyerang.
"Garis pertahanan terpenting adalah di antara telinga seseorang, seperti yang dibuktikan oleh perang di Ukraina saat ini," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/6/2022).
Pada 5 April, Finlandia mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan pengeluaran pertahanannya sebesar €2,2 miliar selama empat tahun ke depan—termasuk sebesar €788 juta tahun depan, dan kemudian sebesar €408 juta per tahun hingga 2026.
Angka tersebut menandai kira-kira 70 persen peningkatan anggaran pertahanan sebelumnya.
Finlandia dan sesama negara Nordik; Swedia, sedang berusaha untuk bergabung dengan aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut dalam waktu dekat. Langkah itu menandai perubahan kebijakan besar bagi kedua negara itu menyusul keputusan Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari.
Di tengah peringatan Rusia tentang konsekuensi politik yang serius jika negara-negara itu bergabung dengan NATO, Kepala Angkatan Bersenjata Finlandia Jenderal Timo Kivinen mengatakan kepada Reuters bahwa negara itu siap untuk melawan Rusia jika diserang.
Finlandia dan Rusia berbagi perbatasan 800 mil.
Negara tersebut telah memesan empat kapal perang baru dan 64 jet tempur F-35 dari perusahaan kedirgantaraan, senjata, pertahanan, keamanan informasi, dan teknologi AS; Lockheed Martin.
Finlandia juga berencana untuk membeli sebanyak 2.000 drone dan peralatan anti-pesawat ketinggian tinggi.
Kivinen mengatakan Finlandia akan termotivasi untuk berperang jika Rusia menyerang.
"Garis pertahanan terpenting adalah di antara telinga seseorang, seperti yang dibuktikan oleh perang di Ukraina saat ini," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/6/2022).
Pada 5 April, Finlandia mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan pengeluaran pertahanannya sebesar €2,2 miliar selama empat tahun ke depan—termasuk sebesar €788 juta tahun depan, dan kemudian sebesar €408 juta per tahun hingga 2026.
Angka tersebut menandai kira-kira 70 persen peningkatan anggaran pertahanan sebelumnya.