Korban Jiwa Gempa Bumi Afghanistan Tembus 1.000 Orang, 1.500 Terluka
Rabu, 22 Juni 2022 - 20:31 WIB
gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter yang mengguncang Afghanistan pada Rabu (22/6/2022) pagi. Survei Geologi AS mengatakan gempa bumi itu terjadi sekitar 44 kilometer dari kota Khost, dekat perbatasan Pakistan, pada kedalaman 51 kilometer.
Sementara itu Pusat Seismologi Mediterania Eropa mengatakan guncangan gempa bumi dirasakan oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan dan India.
Pegunungan Afghanistan dan wilayah Asia Selatan yang lebih luas, di mana lempeng tektonik India bertabrakan dengan lempeng Eurasia di utara, telah lama rentan terhadap gempa bumi yang menghancurkan.
Seismolog dari US Geological Survey, Robert Sanders mengatakan, di sebagian besar tempat di dunia, gempa bumi sebesar ini tidak akan menimbulkan kerusakan yang begitu luas. Tetapi korban tewas akibat gempa bumi lebih sering disebabkan oleh geografi, kualitas bangunan, dan kepadatan penduduk.
“Karena daerah pegunungan, ada longsoran batu dan longsor yang belum kami ketahui sampai nanti kami laporkan. Bangunan tua kemungkinan besar akan ambruk dan runtuh,” ujarnya.
“Karena betapa padatnya daerah itu di bagian dunia itu, kami telah melihat di masa lalu gempa bumi serupa menghasilkan kerusakan yang signifikan,” imbuhnya.
Sebelumnya sebuah gempa bumi besar pada tahun 2015 yang melanda timur laut negara itu menewaskan lebih dari 200 orang di Afghanistan dan negara tetangga Pakistan utara.
Sebuah gempa bumi berkekuatan 6,1 pada tahun 2002 menewaskan sekitar 1.000 orang di Afghanistan utara. Dan pada tahun 1998, gempa bumi berkekuatan 6,1 dan gempa bumi berikutnya di timur laut Afghanistan timur laut menewaskan sedikitnya 4.500 orang.
Sementara itu Pusat Seismologi Mediterania Eropa mengatakan guncangan gempa bumi dirasakan oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan dan India.
Pegunungan Afghanistan dan wilayah Asia Selatan yang lebih luas, di mana lempeng tektonik India bertabrakan dengan lempeng Eurasia di utara, telah lama rentan terhadap gempa bumi yang menghancurkan.
Seismolog dari US Geological Survey, Robert Sanders mengatakan, di sebagian besar tempat di dunia, gempa bumi sebesar ini tidak akan menimbulkan kerusakan yang begitu luas. Tetapi korban tewas akibat gempa bumi lebih sering disebabkan oleh geografi, kualitas bangunan, dan kepadatan penduduk.
“Karena daerah pegunungan, ada longsoran batu dan longsor yang belum kami ketahui sampai nanti kami laporkan. Bangunan tua kemungkinan besar akan ambruk dan runtuh,” ujarnya.
“Karena betapa padatnya daerah itu di bagian dunia itu, kami telah melihat di masa lalu gempa bumi serupa menghasilkan kerusakan yang signifikan,” imbuhnya.
Sebelumnya sebuah gempa bumi besar pada tahun 2015 yang melanda timur laut negara itu menewaskan lebih dari 200 orang di Afghanistan dan negara tetangga Pakistan utara.
Sebuah gempa bumi berkekuatan 6,1 pada tahun 2002 menewaskan sekitar 1.000 orang di Afghanistan utara. Dan pada tahun 1998, gempa bumi berkekuatan 6,1 dan gempa bumi berikutnya di timur laut Afghanistan timur laut menewaskan sedikitnya 4.500 orang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda