Separatis pro-Moskow: Pasukan Ukraina di Sievierodonetsk Harus Menyerah atau Mati
Selasa, 14 Juni 2022 - 06:00 WIB
KIEV - Pasukan Rusia terus menggempur kota Sievierodonetsk di Ukraina timur. Pasukan Ukraina yang masih bertahan di kota itu dilaporkan kian terdesak, terlebih karena tak ada lagi jalan keluar.
Separatis pro-Moskow mengklaim jembatan terakhir dari Sievierodonetsk telah dihancurkan dan para pejuang Ukraina di sana sekarang harus menyerah atau mati. Sementara pihak Ukraina mengatakan masih ada jalan keluar lain, meski jalur itu rusak parah.
Kantor berita Rusia, RIA mengutip juru bicara separatis pro-Moskow, Eduard Basurin, mengatakan jembatan terakhir di atas sungai Siverskyi Donets yang menghubungkan Sievierodonetsk dan kota kembarnya yang dikuasai Ukraina, Lysychansk, telah dihancurkan pada akhir pekan lalu.
“Pasukan Ukraina secara efektif diblokade di Sievierodonetsk dan harus menyerah atau mati,” kata Basurin.
Sementara Roman Vlasenko, Kepala Administrasi Distrik Sievierodonetsk mengatakan kepada stasiun televisi lokal, pasukan Ukraina dan Rusia sama-sama menderita kerugian besar di Sievierodonetsk.
.
"Anak-anak kami bertahan tetapi kondisinya sulit," katanya. Vlasenko juga mengatakan kota itu saat ini tanpa komunikasi dan layanan normal selama sebulan terakhir.
Separatis pro-Moskow mengklaim jembatan terakhir dari Sievierodonetsk telah dihancurkan dan para pejuang Ukraina di sana sekarang harus menyerah atau mati. Sementara pihak Ukraina mengatakan masih ada jalan keluar lain, meski jalur itu rusak parah.
Kantor berita Rusia, RIA mengutip juru bicara separatis pro-Moskow, Eduard Basurin, mengatakan jembatan terakhir di atas sungai Siverskyi Donets yang menghubungkan Sievierodonetsk dan kota kembarnya yang dikuasai Ukraina, Lysychansk, telah dihancurkan pada akhir pekan lalu.
“Pasukan Ukraina secara efektif diblokade di Sievierodonetsk dan harus menyerah atau mati,” kata Basurin.
Sementara Roman Vlasenko, Kepala Administrasi Distrik Sievierodonetsk mengatakan kepada stasiun televisi lokal, pasukan Ukraina dan Rusia sama-sama menderita kerugian besar di Sievierodonetsk.
.
"Anak-anak kami bertahan tetapi kondisinya sulit," katanya. Vlasenko juga mengatakan kota itu saat ini tanpa komunikasi dan layanan normal selama sebulan terakhir.
tulis komentar anda