China Sangkal Bangun Pangkalan Militer di Kamboja
Kamis, 09 Juni 2022 - 02:15 WIB
BEIJING - China membantah laporan Washington Post yang mengklaim Beijing tengah membangin pangkalan angkatan laut secara diam-diam di Kamboja .
“China dan Kamboja adalah mitra kerja sama strategis yang komprehensif yang menikmati kerja sama yang terbuka, transparan, logis, dan sah di berbagai sektor,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (9/6/2022).
Zhao pun menegaskan bahwa kerja sama antara Beijing dan Phnom Penh telah menjadi contoh yang baik dalam membangun hubungan internasional jenis baru dan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.
Zhao lantas mengingatkan tidak seperti China, yang hanya memiliki satu pangkalan asing yaitu di negara Djibouti di Afrika Timur, AS menjalankan lebih dari 800 pangkalan militer di luar negeri.
Dia juga mencela Washington karena memiliki anggaran pertahanan terbesar di dunia; hampir selalu terlibat dalam perang di luar negeri; mencampuri urusan dalam negeri negara lain; dan mengirim pesawat militer dan kapal perang untuk menunjukkan kekuatan di depan pintu negara lain.
“Siapa di bumi yang merusak keamanan dan stabilitas global dan regional serta menyebarkan disinformasi? Siapa pun bisa tahu,” cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri China itu.
Zhao juga merujuk para jurnalis ke komentar kedutaan Kamboja di Amerika Serikat (AS), yang menyebut klaim dalam laporan itu sebagai tuduhan tak berdasar yang dimotivasi untuk membingkai citra Kamboja secara negatif.
Sebelumnya Kedutaan Besar Kamboja di AS mengatakan pangkalan Angkatan Laut Ream di Teluk Thailand sedang direnovasi semata-mata untuk memperkuat kemampuan angkatan laut Kamboja, seraya menambahkan bahwa konstitusi negara itu melarang menampung fasilitas militer asing.
Sebelumnya The Washington Post melaporkan, mengutip pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya, bahwa China diam-diam bekerja untuk membangun fasilitas militernya di Pangkalan Angkatan Laut Ream di Kamboja.
Sumber tersebut mengatakan proyek itu dipandang sebagai bagian dari upaya Beijing untuk meningkatkan kehadirannya di Indo-Pasifik, yang dilihat China sebagai lingkup pengaruh yang sah dan bersejarah.
Pangkalan Angkatan Laut Ream terletak di sebelah barat Laut China Selatan, di mana Beijing memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih dengan beberapa negara.
“China dan Kamboja adalah mitra kerja sama strategis yang komprehensif yang menikmati kerja sama yang terbuka, transparan, logis, dan sah di berbagai sektor,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (9/6/2022).
Zhao pun menegaskan bahwa kerja sama antara Beijing dan Phnom Penh telah menjadi contoh yang baik dalam membangun hubungan internasional jenis baru dan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.
Zhao lantas mengingatkan tidak seperti China, yang hanya memiliki satu pangkalan asing yaitu di negara Djibouti di Afrika Timur, AS menjalankan lebih dari 800 pangkalan militer di luar negeri.
Dia juga mencela Washington karena memiliki anggaran pertahanan terbesar di dunia; hampir selalu terlibat dalam perang di luar negeri; mencampuri urusan dalam negeri negara lain; dan mengirim pesawat militer dan kapal perang untuk menunjukkan kekuatan di depan pintu negara lain.
“Siapa di bumi yang merusak keamanan dan stabilitas global dan regional serta menyebarkan disinformasi? Siapa pun bisa tahu,” cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri China itu.
Zhao juga merujuk para jurnalis ke komentar kedutaan Kamboja di Amerika Serikat (AS), yang menyebut klaim dalam laporan itu sebagai tuduhan tak berdasar yang dimotivasi untuk membingkai citra Kamboja secara negatif.
Sebelumnya Kedutaan Besar Kamboja di AS mengatakan pangkalan Angkatan Laut Ream di Teluk Thailand sedang direnovasi semata-mata untuk memperkuat kemampuan angkatan laut Kamboja, seraya menambahkan bahwa konstitusi negara itu melarang menampung fasilitas militer asing.
Sebelumnya The Washington Post melaporkan, mengutip pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya, bahwa China diam-diam bekerja untuk membangun fasilitas militernya di Pangkalan Angkatan Laut Ream di Kamboja.
Sumber tersebut mengatakan proyek itu dipandang sebagai bagian dari upaya Beijing untuk meningkatkan kehadirannya di Indo-Pasifik, yang dilihat China sebagai lingkup pengaruh yang sah dan bersejarah.
Pangkalan Angkatan Laut Ream terletak di sebelah barat Laut China Selatan, di mana Beijing memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih dengan beberapa negara.
(ian)
tulis komentar anda