Diplomat Rusia: Perlu Dialog untuk Mencegah Perang Dunia III

Sabtu, 04 Juni 2022 - 19:51 WIB
Diplomat Rusia: Perlu Dialog untuk Mencegah Perang Dunia III. FOTO/TASS
MOSKOW - Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu menimbulkan kengerian akan pecahnya Perang Dunia III . Sejumlah pihak bahkan menyebut saat ini dunia sudah mulai memasuki fase Perang Dunia III.

Namun, Rusia justru percaya diperlukan langkah untuk mencegah terjadinya Perang Dunia III. “Rusia percaya apa yang perlu dilakukan adalah untuk membahas bukan apakah Perang Dunia III akan pecah, tetapi bagaimana mencegahnya, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Jumat (3/6/2022).



"Apakah [Perang] Dunia Ketiga mungkin? Mungkin, itu sudah berlangsung? Bentuknya seperti apa? Ini adalah topik yang banyak didiskusikan. Daripada berbicara tentang (Perang) Dunia III, lebih baik kita membicarakannya bagaimana mencegahnya," lanjut Zakharova, seperti dikutip dari TASS.



Diplomat itu menekankan, selama bertahun-tahun Moskow telah mengindikasikan bahwa hukum internasional dan PBB harus berfungsi sebagai "jaring pengaman" terhadap Perang Dunia III.

"Karena mereka diciptakan setelah Perang Dunia II sebagai jaminan untuk mencegah Perang Dunia III, dalam satu atau lain cara, mereka melakukan pekerjaan mereka," katanya.

Juru bicara itu mencatat bahwa selama 3-4 tahun, Rusia telah mencatat "keinginan kolektif Barat untuk menghapus hukum internasional dan memperkenalkan 'tatanan dunia berbasis aturan' sebagai gantinya."



"Ini sangat berbahaya karena ini menyiratkan kediktatoran satu kelompok negara sehingga mengancam akan mengganggu keseimbangan di seluruh dunia, sementara membuat negara lain tidak mungkin mengejar kepentingan mereka,” ungkapnya.

“Setiap negara berhak atas kebijakan luar negeri dan dalam negeri yang berdaulat, untuk membela secara hukum. Kepentingan mereka, untuk mengembangkan ekonomi mereka, untuk membela hak-hak kemanusiaan, untuk perlindungan dan keamanan (mereka) sendiri," lanjut Zakharova.

Menurutnya, ketika satu kelompok negara mengambil alih kekuasaan atau bercita-cita untuk mengambil alih, banyak masalah yang bisa terjadi. “Kami mencoba memberi tahu komunitas global tentang hal ini dengan segala cara dan menyampaikan kebenaran ini bahwa mendikte satu kutub tidak mungkin dan itu akan terjadi mengarah pada konsekuensi yang merusak," diplomat itu menyimpulkan.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More