Inilah Kehebatan Artileri Roket HIMARS yang Dikirim AS ke Ukraina
Kamis, 02 Juni 2022 - 08:50 WIB
Perjanjian itu melarang rudal dengan jarak antara 310 dan 3.420 mil (masing-masing 500 dan 5.500 kilometer) setelah AS menempatkan rudal Pershing II di Eropa dengan waktu penerbangan ke Moskow hanya enam menit yang secara dramatis meningkatkan risiko perang nuklir.
Dalam waktu dua pekan setelah AS secara sepihak meninggalkan Perjanjian INF, AS mulai menguji rudal yang melanggar parameter perjanjian, termasuk varian yang diluncurkan dari darat dari rudal jelajah Tomahawk yang mampu ditembakkan oleh sistem Aegis Ashore.
Dua sistem seperti itu telah dibangun pada tahun-tahun sebelumnya di Rumania dan Polandia, yang diprotes Moskow tetapi AS meyakinkan mereka hanya bisa menembakkan pencegat rudal defensif.
Menghapus situs-situs itu atau mengizinkan inspeksi Rusia untuk memverifikasi sifat murni defensif mereka adalah bagian dari negosiasi pada awal 2022 yang mendahului operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
Menurut Rusia, sistem senjata itu mengancam akan melewati “garis merah” yang ditetapkan Kremlin untuk mempertahankan kepentingan keamanan di kawasan.
Garis merah lainnya adalah kemampuan Ukraina untuk berfungsi sebagai pangkalan NATO untuk menyerang tanah Rusia.
Perlu dicatat bahwa PrSM yang ditembakkan dari sistem HIMARS di kota Shotka, Ukraina timur laut, akan dapat menyerang Moskow, ibu kota Rusia.
Inilah sebabnya mengapa Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengecam AS yang memberikan sistem HIMARS ke Kiev sebagai wujud "provokasi langsung."
Dalam waktu dua pekan setelah AS secara sepihak meninggalkan Perjanjian INF, AS mulai menguji rudal yang melanggar parameter perjanjian, termasuk varian yang diluncurkan dari darat dari rudal jelajah Tomahawk yang mampu ditembakkan oleh sistem Aegis Ashore.
Dua sistem seperti itu telah dibangun pada tahun-tahun sebelumnya di Rumania dan Polandia, yang diprotes Moskow tetapi AS meyakinkan mereka hanya bisa menembakkan pencegat rudal defensif.
Menghapus situs-situs itu atau mengizinkan inspeksi Rusia untuk memverifikasi sifat murni defensif mereka adalah bagian dari negosiasi pada awal 2022 yang mendahului operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
Menurut Rusia, sistem senjata itu mengancam akan melewati “garis merah” yang ditetapkan Kremlin untuk mempertahankan kepentingan keamanan di kawasan.
Garis merah lainnya adalah kemampuan Ukraina untuk berfungsi sebagai pangkalan NATO untuk menyerang tanah Rusia.
Perlu dicatat bahwa PrSM yang ditembakkan dari sistem HIMARS di kota Shotka, Ukraina timur laut, akan dapat menyerang Moskow, ibu kota Rusia.
Inilah sebabnya mengapa Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengecam AS yang memberikan sistem HIMARS ke Kiev sebagai wujud "provokasi langsung."
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda