Serangan Brutal Tewaskan 15 Warga Desa di Meksiko, Belum Ada Penahanan
Selasa, 23 Juni 2020 - 15:30 WIB
MEXICO CITY - Serangan brutal menewaskan 15 penduduk desa di Meksiko selatan. Ini menjadi salah satu serangan paling brutal yang terjadi di wilayah itu dalam beberapa tahun terakhir.
Kejaksaan di negara bagian Oaxaca menyatakan jasad 13 pria dan dua wanita diidentifikasi sebagai korban serangan pada Minggu (21/6) dan Senin (22/6) pagi di wilayah San Mateo del Mar, timur pelabuhan Salina Cruz, Pasifik.
Pemerintah daerah San Mateo del Mar menyatakan, "Serangan itu didalangi minimal enam orang bersenajta dengan dukungan bos penjahat lokal."
Dalam pernyataan terpisah, kejaksaan Oaxaca menyatakan, investigasi sedang berlangsung untuk mengetahui pemicu kekerasan di Huazantlan del Rio, desa asal warga pribumi Ikoots.
Para pejabat masih menyelidiki apakah para penyerang memiliki senjata api.
"Dua wanita yang dibunuh itu memprotes pelecehan oleh salah satu tersangka penyerang yang menyebut dirinya sebagai perwakilan Huazantlan del Rio," ungkap pernyataan pemerintah setempat.
Konflik dipicu pemblokiran jalan selama beberapa pekan terakhir oleh orang yang mengklaim mewakili otoritas Huazantlan del Rio.
"Para penyerang menyiksa dan membakar hidup-hidup beberapa korbannya," ungkap pemerintah setempat. Gambar beberapa korban menunjukkan jasad-jasad yang hangus terbakar.
Satu jasad pria tampak menjadi korban pemukulan dengan batu bata. Pejabat menyatakan foto-foto itu asli. (Baca Juga: RI Apresiasi Saudi Gelar Haji 2020 Secara Terbatas Demi Keselamatan Jamaah)
Belum ada pihak yang ditangkap terkait penyerangan brutal itu. Wilayah tersebut memang keras dilanda konflik wilayah dan sengketa hak atas jalan selama beberapa tahun terakhir. (Baca Juga: Jangan Jadikan Rapid Test Ladang Bisnis)
Kejaksaan di negara bagian Oaxaca menyatakan jasad 13 pria dan dua wanita diidentifikasi sebagai korban serangan pada Minggu (21/6) dan Senin (22/6) pagi di wilayah San Mateo del Mar, timur pelabuhan Salina Cruz, Pasifik.
Pemerintah daerah San Mateo del Mar menyatakan, "Serangan itu didalangi minimal enam orang bersenajta dengan dukungan bos penjahat lokal."
Dalam pernyataan terpisah, kejaksaan Oaxaca menyatakan, investigasi sedang berlangsung untuk mengetahui pemicu kekerasan di Huazantlan del Rio, desa asal warga pribumi Ikoots.
Para pejabat masih menyelidiki apakah para penyerang memiliki senjata api.
"Dua wanita yang dibunuh itu memprotes pelecehan oleh salah satu tersangka penyerang yang menyebut dirinya sebagai perwakilan Huazantlan del Rio," ungkap pernyataan pemerintah setempat.
Konflik dipicu pemblokiran jalan selama beberapa pekan terakhir oleh orang yang mengklaim mewakili otoritas Huazantlan del Rio.
"Para penyerang menyiksa dan membakar hidup-hidup beberapa korbannya," ungkap pemerintah setempat. Gambar beberapa korban menunjukkan jasad-jasad yang hangus terbakar.
Satu jasad pria tampak menjadi korban pemukulan dengan batu bata. Pejabat menyatakan foto-foto itu asli. (Baca Juga: RI Apresiasi Saudi Gelar Haji 2020 Secara Terbatas Demi Keselamatan Jamaah)
Belum ada pihak yang ditangkap terkait penyerangan brutal itu. Wilayah tersebut memang keras dilanda konflik wilayah dan sengketa hak atas jalan selama beberapa tahun terakhir. (Baca Juga: Jangan Jadikan Rapid Test Ladang Bisnis)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda