Europol Khawatir Senjata Barat di Ukraina Bisa Jatuh ke Tangan Penjahat
Selasa, 31 Mei 2022 - 22:01 WIB
Selama bulan pertama konflik, sebagian besar pendukung Ukraina menyediakan negara itu dengan rudal anti-tank dan anti-pesawat portable.
Baru-baru ini, fokus Barat telah bergeser untuk memberikan senjata berat ke Ukraina.
Awal bulan ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani Draf Undang-Undang Pinjam-Sewa menjadi undang-undang, dengan tujuan mempercepat pengiriman peralatan militer ke Ukraina.
Pada 21 Mei, Biden juga menyetujui undang-undang yang mengalokasikan bantuan tambahan sebesar USD40 miliar untuk Kiev.
Rusia bersikeras pengiriman senjata Barat hanya berfungsi memperpanjang konflik. Selain itu, Kremlin juga berulang kali memperingatkan senjata yang dipasok ke pasukan Ukraina pada akhirnya bisa jatuh ke tangan teroris dan penjahat di tempat lain.
Yang menjadi perhatian khusus, menurut pejabat Rusia, adalah pasokan rudal antipesawat portabel ke Kiev yang berpotensi digunakan teroris untuk menargetkan pesawat sipil.
Baru-baru ini, fokus Barat telah bergeser untuk memberikan senjata berat ke Ukraina.
Awal bulan ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani Draf Undang-Undang Pinjam-Sewa menjadi undang-undang, dengan tujuan mempercepat pengiriman peralatan militer ke Ukraina.
Pada 21 Mei, Biden juga menyetujui undang-undang yang mengalokasikan bantuan tambahan sebesar USD40 miliar untuk Kiev.
Rusia bersikeras pengiriman senjata Barat hanya berfungsi memperpanjang konflik. Selain itu, Kremlin juga berulang kali memperingatkan senjata yang dipasok ke pasukan Ukraina pada akhirnya bisa jatuh ke tangan teroris dan penjahat di tempat lain.
Yang menjadi perhatian khusus, menurut pejabat Rusia, adalah pasokan rudal antipesawat portabel ke Kiev yang berpotensi digunakan teroris untuk menargetkan pesawat sipil.
(sya)
tulis komentar anda