PM Israel: Kekebalan Iran Telah Berakhir

Senin, 30 Mei 2022 - 00:12 WIB
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. Foto/Al Arabiya
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan bahwa Iran tidak akan luput dari hukuman karena menghasut serangan melalui kuasanya. Ia mengatakan hal tersebut seminggu setelah pembunuhan di Teheran terhadap seorang kolonel Garda Revolusi Iran (IRGC) yang telah disalahkan pada Israel.

Hassan Sayad Khodai, yang dituduh oleh Israel merencanakan serangan terhadap warganya di seluruh dunia, ditembak mati di kemudi mobilnya oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor. Taktik tersebut menggemakan pembunuhan sebelumnya di Iran yang berfokus pada ilmuwan nuklir dan secara luas disematkan pada Mossad.

Kantor berita semi-resmi Iran, ISNA, mengatakan anggota jaringan dinas intelijen Israel telah ditemukan dan segera ditangkap oleh IRGC setelah penembakan di Teheran.

Kantor Bennett, yang mengawasi badan intelijen Mossad, menolak mengomentari pembunuhan itu.



Namun, dalam pidatonya yang disiarkan kepada para menterinya pada hari Minggu, Bennett menuduh Iran berulang kali menargetkan kepentingan Israel.



“Selama beberapa dekade, rezim Iran telah mempraktekkan terorisme terhadap Israel dan kawasan melalui proxy, utusan, tetapi kepala gurita, Iran sendiri, telah menikmati kekebalan,” kata Bennett.

“Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, era kekebalan rezim Iran telah berakhir. Mereka yang membiayai teroris, mereka yang mempersenjatai teroris dan mereka yang mengirim teroris akan membayar harga penuh,” tambahnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (29/5/2022).

Iran sendiri telah berjanji untuk membalas kematian Khodai dan menuding Israel sebagai pelakunya.

Sebelumnya, media terkemuka Amerika Serikat (AS) New York Times menerbitkan laporan yang menyebutkan bahwa Israel berada di balik pembunuhan kolonel IRGC Iran di Teheran hari Minggu.

Laporan itu mengatakan bahwa Israel memberi tahu para pejabat AS tentang operasi tersebut.



Seorang pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada The New York Times pada hari Rabu bahwa pejabat Israel telah menyampaikan informasi tentang pembunuhan Kolonel Hassan Sayyad Khodaei, yang ditembak di sebuah jalan di Teheran pada hari Minggu.

Laporan media itu tidak merinci negara mana yang diwakili oleh pejabat intelijen itu.

Namun, menurut Ynet, lembaga keamanan Israel yakin sumbernya adalah orang Amerika dan Tel Aviv sangat marah dengan kebocoran informasi tersebut.

Israel pun meradang dan menuntut jawaban dari rekan-rekan Amerika mereka karena laporan New York Times menyalahkan pembunuhan itu semata-mata pada Israel dan membebaskan AS dari peran apa pun.

Para pejabat menyatakan keprihatinan bahwa laporan itu mungkin mengarah pada lonjakan serangan Iran terhadap sasaran Israel.

(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More