Ortu Korban Penembakan Massal di Texas Sesalkan Respon Lambat Polisi
Jum'at, 27 Mei 2022 - 02:00 WIB
Komunitas Latin yang terjalin erat berubah selamanya ketika seorang anak berusia 18 tahun dengan riwayat diintimidasi memasuki sekolah dengan senapan serbu dan ratusan amunisi.
Para pejabat mengatakan pria bersenjata itu, Salvador Ramos, mengenakan rompi gaya militer, dihadang oleh seorang petugas sumber daya sekolah, tetapi bisa masuk melalui pintu belakang. Ramos kemudian berjalan ke dua ruang kelas yang bersebelahan dan mulai menembak.
Direktur Departemen Keamanan Publik Texas Steven McCraw mengatakan kepada CNN bahwa Ramos berada di dalam selama sekitar 40 menit sebelum polisi berhasil menembak dan membunuhnya.
Kepala Patroli Perbatasan AS Raul Ortiz, sementara itu, mengatakan agen pasukan "tidak ragu-ragu". "Mereka datang dengan sebuah rencana. Mereka memasuki ruang kelas itu dan mereka menangani situasi secepat mungkin," kata Ortiz kepada CNN.
Para pejabat mengatakan pria bersenjata itu, Salvador Ramos, mengenakan rompi gaya militer, dihadang oleh seorang petugas sumber daya sekolah, tetapi bisa masuk melalui pintu belakang. Ramos kemudian berjalan ke dua ruang kelas yang bersebelahan dan mulai menembak.
Direktur Departemen Keamanan Publik Texas Steven McCraw mengatakan kepada CNN bahwa Ramos berada di dalam selama sekitar 40 menit sebelum polisi berhasil menembak dan membunuhnya.
Kepala Patroli Perbatasan AS Raul Ortiz, sementara itu, mengatakan agen pasukan "tidak ragu-ragu". "Mereka datang dengan sebuah rencana. Mereka memasuki ruang kelas itu dan mereka menangani situasi secepat mungkin," kata Ortiz kepada CNN.
(esn)
tulis komentar anda