Dokter Ini Orang Qatar Pertama yang Secara Terbuka Mengaku Gay
Senin, 23 Mei 2022 - 08:59 WIB
LAS VEGAS - Homoseksualitas di Qatar adalah ilegal. Oleh karena itu, kehidupan di negara Teluk tidak mudah bagi dokter Nas Mohammed yang harus terus-menerus menyembunyikan siapa dirinya sebenarnya.
Namun, pria berusia 35 tahun itu kini menjadi pria Qatar pertama yang menyatakan secara terbuka bahwa dia gay.
Praktik berhubungan seks sesama jenis dilarang di Qatar dan diancam dengan hukuman beberapa tahun penjara.
Negara Teluk ini juga merupakan salah satu dari hampir 70 negara yang diidentifikasi oleh Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans dan Interseks Internasional yang mengkriminalisasi aktivitas sesama jenis yang suka sama suka atau konsensual.
Selain itu, selain ilegalitas, tekanan sosial terhadap warga Qatar yang dicurigai sebagai lesbian, gay, biseksual, dan transgender plus (LGBT+) sangat banyak.
Mereka menghadapi penghinaan sosial, pengucilan permanen dari teman dan keluarga, ancaman kekerasan atau lebih buruk lagi.
Namun, terlepas dari semua ini, Dr Mohammed membuat keputusan untuk muncul di media.
“Saya tidak ingin menjadi anonim,” katanya kepada The Independent dalam sebuah wawancara.
Pria berusia 35 tahun, yang sekarang tinggal di San Francisco dan bekerja sebagai dokter, mengatakan bahwa demi keselamatannya sendiri, dia tidak punya pilihan lain selain mencari suaka di Amerika Serikat (AS).
Namun, pria berusia 35 tahun itu kini menjadi pria Qatar pertama yang menyatakan secara terbuka bahwa dia gay.
Praktik berhubungan seks sesama jenis dilarang di Qatar dan diancam dengan hukuman beberapa tahun penjara.
Negara Teluk ini juga merupakan salah satu dari hampir 70 negara yang diidentifikasi oleh Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans dan Interseks Internasional yang mengkriminalisasi aktivitas sesama jenis yang suka sama suka atau konsensual.
Selain itu, selain ilegalitas, tekanan sosial terhadap warga Qatar yang dicurigai sebagai lesbian, gay, biseksual, dan transgender plus (LGBT+) sangat banyak.
Mereka menghadapi penghinaan sosial, pengucilan permanen dari teman dan keluarga, ancaman kekerasan atau lebih buruk lagi.
Namun, terlepas dari semua ini, Dr Mohammed membuat keputusan untuk muncul di media.
“Saya tidak ingin menjadi anonim,” katanya kepada The Independent dalam sebuah wawancara.
Pria berusia 35 tahun, yang sekarang tinggal di San Francisco dan bekerja sebagai dokter, mengatakan bahwa demi keselamatannya sendiri, dia tidak punya pilihan lain selain mencari suaka di Amerika Serikat (AS).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda