PM Qatar Sebut Penyebab Utama Kehancuran Rezim Bashar Al Assad

Minggu, 08 Desember 2024 - 01:10 WIB
loading...
PM Qatar Sebut Penyebab...
Rezim Bashar Al Assad akan segera tumbang karena memiliki banyak kelemahan. Foto/X/@Uncover__it
A A A
DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad gagal melibatkan rakyatnya dan mengatasi masalah seperti pemulangan pengungsi selama periode tenang dalam perang di negara itu. Itu diungkapkan perdana menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani.

“Al-Assad tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk mulai melibatkan dan memulihkan hubungannya dengan rakyatnya, dan kami tidak melihat adanya gerakan serius, baik itu mengenai pemulangan para pengungsi atau rekonsiliasi dengan rakyatnya sendiri,” kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani di Forum Doha untuk dialog politik, dilansir Al Arabiya.

Qatar – yang memberikan dukungan awal kepada para pemberontak setelah pemerintahan al-Assad menghancurkan pemberontakan damai pada tahun 2011, yang menyebabkan perang saudara – tetap menjadi pengkritik keras pemimpin Suriah tersebut tetapi menyerukan agar pertempuran diakhiri melalui negosiasi.

Sheikh Mohammed mengatakan dunia telah “terkejut” oleh kecepatan kemajuan pesat baru-baru ini oleh kelompok oposisi bersenjata di Suriah dan memperingatkan bahwa situasi tersebut mungkin menjadi “semakin berbahaya,” yang mengancam kembalinya ke tingkat perang saudara yang lebih intens.

Baca Juga: Tabiat Ingkar Janji Zionis untuk Memperdaya Hizbullah

Ia menambahkan hasil seperti itu akan “merusak dan menghancurkan apa yang tersisa, jika tidak ada rasa urgensi untuk mulai meletakkan (pada tempatnya) kerangka politik untuk apa yang terjadi di sana... untuk menemukan solusi politik.”

Menteri luar negeri Turki, Iran, dan Rusia dijadwalkan berada di Doha pada hari Sabtu untuk pembicaraan yang diharapkan mengenai Suriah setelah keuntungan kilat oleh oposisi bersenjata.

Ketiga kekuatan tersebut terlibat dalam proses Astana, yang dimulai pada tahun 2017 dengan tujuan mengakhiri perang saudara Suriah dan diharapkan berada di ibu kota Qatar selama Forum Doha.

Ankara, dengan sekutunya Doha, secara historis mendukung sejumlah pasukan antipemerintah di Suriah, sementara Moskow dan Teheran merupakan sekutu penting al-Assad, yang mendukung upayanya untuk meredam pemberontakan.

Rusia dan Turki menjadi penengah gencatan senjata tahun 2020 di wilayah barat laut Suriah, Idlib, yang saat itu merupakan benteng utama terakhir oposisi bersenjata di negara tersebut.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1115 seconds (0.1#10.140)