Amerika Serikat: Tidak Ada Nuklir untuk Ukraina

Jum'at, 13 Mei 2022 - 07:21 WIB
Pesawat B-2 Spirit Bomber dari Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri menjatuhkan bom penghancur bunker B61-11 saat latihan. Foto/REUTERS
WASHINGTON - "Tidak ada pertanyaan" Amerika Serikat (AS) menyediakan senjata nuklir ke Ukraina. Pernyataan itu diungkapkan Asisten Menteri Luar Negeri Karen Donfried pada sidang Senat pada Kamis (12/5/2022).

Namun, dia tidak akan secara terbuka berkomitmen mengesampingkan serangan nuklir pertama.

“Amerika Serikat bukan pihak dalam konflik ini,” ujar Donfried kepada anggota parlemen selama sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat.



Dia menambahkan, “Amerika Serikat memberikan bantuan keamanan dan senjata ke Ukraina, tetapi tidak ada pertanyaan tentang AS yang menyediakan senjata nuklir ke Ukraina.”





Donfried tidak ditanya apakah AS akan memberikan nuklir ke Kiev. Sebaliknya, Senator Ed Markey, Partai Demokrat dari Massachusetts, mendesaknya secara terbuka menyatakan AS tidak "ingin menimbulkan ancaman eksistensial" ke Rusia, dan tidak akan menjadi pihak pertama yang menembakkan senjata nuklir.

Donfried tidak secara langsung menjawab kedua pertanyaan tersebut. Dia bersikeras AS tidak secara langsung berpartisipasi dalam konflik Ukraina, dan karena itu tidak berperang dengan Rusia.

Rusia, bagaimanapun, memandang AS berpartisipasi dalam konflik karena pasokan senjata dan intelijennya ke Kiev.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menuduh Washington dan blok militer NATO-nya "pada dasarnya akan berperang dengan Rusia melalui proxy dan mempersenjatai proxy itu."

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengancam tanggapan "cepat, secepat kilat" terhadap setiap campur tangan luar yang membahayakan keamanan nasional negaranya.

Rusia memiliki kebijakan penggunaan pertama senjata nuklir, kecuali situasi hipotetis di mana keberadaan negara Rusia terancam oleh senjata nuklir atau konvensional.

AS mempertahankan kebijakan yang lebih ambigu, menyatakan nuklirnya adalah pencegah, tetapi dapat digunakan dalam “keadaan ekstrem untuk membela kepentingan vital Amerika Serikat atau sekutu dan mitranya.”
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More