Berencana Habisi Diplomat Israel dan Jenderal AS, Anggota IRGC Diciduk Mossad
Minggu, 01 Mei 2022 - 11:16 WIB
TEL AVIV - Badan mata-mata Israel , Mossad , menahan dan menginterogasi seorang anggota penjaga revolusioner Iran di wilayah Iran atas dugaan keterlibatannya dalam upaya untuk membunuh seorang diplomat Israel di Turki.
Laporan itu bertentangan dengan dokumen penangkapan yang diterbitkan sebelumnya, yang mengatakan anggota Korps Garda Revolusi Islam ( IRGC ) ditahan di negara Eropa yang tidak disebutkan namanya karena hubungannya dengan serangan yang direncanakan terhadap diplomat yang bekerja di konsulat di Istanbul.
Menurut laporan baru, Mansour Rasouli (52), mengaku kepada agen Mossad selama interogasi di rumahnya di Iran bahwa ia dikirim untuk menargetkan diplomat Israel, serta seorang jenderal Amerika yang ditempatkan di Jerman dan seorang jurnalis di Prancis.
Rekaman audio yang dikatakan dari Rasouli disiarkan oleh jaringan televisi Israel, bersama dengan fotonya.
“Kami akan membunuh ketiganya untuk Republik Islam. Mereka bersikeras ini akan dilakukan," terdengar suara seorang pria dalam rekaman seperti dikutip dari Times of Israel, Minggu (1/5/2022).
Laporan TV tidak menyediakan sumber untuk rekaman audio itu.
Stasiun televisi Israel, Channel 12 News menambahkan, tanpa mengutip sumber, bahwa Badan Keamanan Shin Bet - yang umumnya beroperasi di dalam Israel - juga berpartisipasi dalam penahanan di Iran.
Laporan itu mengatakan Rasouli dibebaskan setelah interogasi.
"Saya membuat kesalahan, mulai sekarang saya tidak akan mengambil langkah apa pun mengenai hal ini, saya bersumpah," ujarnya.
Sebelumnya Sabtu, outlet berbahasa Ibrani mengatakan sejumlah pejabat Israel telah mengkonfirmasi laporan rencana pembunuhan oleh Iran International yang berbasis di London, outlet berita oposisi Iran.
Menurut laporan yang tidak bersumber itu, seorang anggota penjaga revolusioner Iran ditangkap di negara Eropa yang tidak disebutkan namanya sehubungan dengan serangan yang direncanakan. Tidak jelas kapan rencana itu diketahui. Situs Walla News, mengutip pejabat Israel, mengatakan insiden itu terjadi setahun yang lalu.
Laporan tentang serangan yang digagalkan terhadap diplomat Israel datang sehari setelah Al-Quds Day, nama Arab untuk Yerusalem, dengan para pemimpin Iran dan jenderal top yang menandai kesempatan itu dengan mencerca melawan Israel dan membangkitkan penghancuran negara Yahudi.
Laporan itu bertentangan dengan dokumen penangkapan yang diterbitkan sebelumnya, yang mengatakan anggota Korps Garda Revolusi Islam ( IRGC ) ditahan di negara Eropa yang tidak disebutkan namanya karena hubungannya dengan serangan yang direncanakan terhadap diplomat yang bekerja di konsulat di Istanbul.
Menurut laporan baru, Mansour Rasouli (52), mengaku kepada agen Mossad selama interogasi di rumahnya di Iran bahwa ia dikirim untuk menargetkan diplomat Israel, serta seorang jenderal Amerika yang ditempatkan di Jerman dan seorang jurnalis di Prancis.
Rekaman audio yang dikatakan dari Rasouli disiarkan oleh jaringan televisi Israel, bersama dengan fotonya.
“Kami akan membunuh ketiganya untuk Republik Islam. Mereka bersikeras ini akan dilakukan," terdengar suara seorang pria dalam rekaman seperti dikutip dari Times of Israel, Minggu (1/5/2022).
Laporan TV tidak menyediakan sumber untuk rekaman audio itu.
Stasiun televisi Israel, Channel 12 News menambahkan, tanpa mengutip sumber, bahwa Badan Keamanan Shin Bet - yang umumnya beroperasi di dalam Israel - juga berpartisipasi dalam penahanan di Iran.
Laporan itu mengatakan Rasouli dibebaskan setelah interogasi.
"Saya membuat kesalahan, mulai sekarang saya tidak akan mengambil langkah apa pun mengenai hal ini, saya bersumpah," ujarnya.
Sebelumnya Sabtu, outlet berbahasa Ibrani mengatakan sejumlah pejabat Israel telah mengkonfirmasi laporan rencana pembunuhan oleh Iran International yang berbasis di London, outlet berita oposisi Iran.
Menurut laporan yang tidak bersumber itu, seorang anggota penjaga revolusioner Iran ditangkap di negara Eropa yang tidak disebutkan namanya sehubungan dengan serangan yang direncanakan. Tidak jelas kapan rencana itu diketahui. Situs Walla News, mengutip pejabat Israel, mengatakan insiden itu terjadi setahun yang lalu.
Laporan tentang serangan yang digagalkan terhadap diplomat Israel datang sehari setelah Al-Quds Day, nama Arab untuk Yerusalem, dengan para pemimpin Iran dan jenderal top yang menandai kesempatan itu dengan mencerca melawan Israel dan membangkitkan penghancuran negara Yahudi.
(ian)
tulis komentar anda