Bos Hizbullah Sesumbar Iran Dapat Serang Israel Secara Langsung
loading...
A
A
A
BEIRUT - Pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, sesumbar bahwa Iran dapat menyerang Israel secara langsung.
Dia juga memperingatkan Tel Aviv bahwa milisi Syiah-nya akan sangat waspada untuk merespons latihan militer Israel yang akan datang di dekat Lebanon.
“Dalam hal kelanjutan agresi Israel terhadap kehadiran Iran di kawasan ini, Iran dapat menyerang Israel secara langsung,” kata Nasrallah dalam pidato video di sebuah acara di Beirut pada hari Jumat.
Agresi yang dia maksud adalah rentetan serangan rudal Zionis di Suriah, yang oleh pemerintah di Tel Aviv menargetkan milisi pro-Iran. Serangan semacam itu yang terbaru terjadi pada Rabu lalu.
Bos Hizbullah mencontohkan serangan Iran terhadap kepentingan Israel di Irak, yakni serangan rudal pada Maret lalu terhadap fasilitas di Erbil, Irak utara, yang menurut Teheran digunakan oleh Israel untuk merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap Iran.
Nasrallah juga memperingatkan Zionis Israel terkait rencananya untuk latihan militer di dekat Lebanon. "Setiap kesalahan, kebodohan atau tindakan agresif selama manuver mendatang di perbatasan Lebanon akan menerima tanggapan cepat dan langsung," katanya.
“Ketika manuver Israel dimulai, baik sebelum pemilihan di Lebanon atau sesudahnya, kami akan berada pada tingkat kewaspadaan dan kesiapan tertinggi,” ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (30/4/2022).
Militer Israel berencana menggelar latihan militer ketika Lebanon menggelar pemilihan Parlemen pada 15 Mei. “Manuver utama Anda tidak membuat kami takut dan jangan menghalangi kami untuk membangun persamaan pencegahan yang ada di Lebanon,” ujarnya.
Menurutnya, Hizbullah telah diam-diam berlatih untuk sejumlah skenario selama beberapa minggu terakhir, seperti yang disiapkan untuk setiap tindakan oleh Israel.
Dia mengeklaim Zionis Israel sudah rapuh dan lemah. Sebagai bukti, Nasrallah mengemukakan serangkaian serangan baru-baru ini terhadap warga sipil di Beersheba, Bnei Brak, Hadera dan Tel Aviv, menyebut semua serangan itu sangat spesifik dan penting.
"Operasi ini menunjukkan ketidakmampuan Israel untuk menemukan penyerang 'lone-wolf' Muslim dan sangat mengguncang kepercayaan Zionis dalam keselamatan dan layanan keamanan mereka," kata Nasrallah.
Pemimpin gerakan Syiah itu berbicara pada kesempatan Hari Quds, tradisi Syiah yang diprakarsai oleh Iran pada tahun 1979 untuk mengekspresikan penentangan terhadap kontrol Israel atas Yerusalem sejak tahun 1968. Itu terjadi pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.
Dia juga memperingatkan Tel Aviv bahwa milisi Syiah-nya akan sangat waspada untuk merespons latihan militer Israel yang akan datang di dekat Lebanon.
“Dalam hal kelanjutan agresi Israel terhadap kehadiran Iran di kawasan ini, Iran dapat menyerang Israel secara langsung,” kata Nasrallah dalam pidato video di sebuah acara di Beirut pada hari Jumat.
Agresi yang dia maksud adalah rentetan serangan rudal Zionis di Suriah, yang oleh pemerintah di Tel Aviv menargetkan milisi pro-Iran. Serangan semacam itu yang terbaru terjadi pada Rabu lalu.
Bos Hizbullah mencontohkan serangan Iran terhadap kepentingan Israel di Irak, yakni serangan rudal pada Maret lalu terhadap fasilitas di Erbil, Irak utara, yang menurut Teheran digunakan oleh Israel untuk merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap Iran.
Nasrallah juga memperingatkan Zionis Israel terkait rencananya untuk latihan militer di dekat Lebanon. "Setiap kesalahan, kebodohan atau tindakan agresif selama manuver mendatang di perbatasan Lebanon akan menerima tanggapan cepat dan langsung," katanya.
“Ketika manuver Israel dimulai, baik sebelum pemilihan di Lebanon atau sesudahnya, kami akan berada pada tingkat kewaspadaan dan kesiapan tertinggi,” ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (30/4/2022).
Militer Israel berencana menggelar latihan militer ketika Lebanon menggelar pemilihan Parlemen pada 15 Mei. “Manuver utama Anda tidak membuat kami takut dan jangan menghalangi kami untuk membangun persamaan pencegahan yang ada di Lebanon,” ujarnya.
Menurutnya, Hizbullah telah diam-diam berlatih untuk sejumlah skenario selama beberapa minggu terakhir, seperti yang disiapkan untuk setiap tindakan oleh Israel.
Dia mengeklaim Zionis Israel sudah rapuh dan lemah. Sebagai bukti, Nasrallah mengemukakan serangkaian serangan baru-baru ini terhadap warga sipil di Beersheba, Bnei Brak, Hadera dan Tel Aviv, menyebut semua serangan itu sangat spesifik dan penting.
"Operasi ini menunjukkan ketidakmampuan Israel untuk menemukan penyerang 'lone-wolf' Muslim dan sangat mengguncang kepercayaan Zionis dalam keselamatan dan layanan keamanan mereka," kata Nasrallah.
Pemimpin gerakan Syiah itu berbicara pada kesempatan Hari Quds, tradisi Syiah yang diprakarsai oleh Iran pada tahun 1979 untuk mengekspresikan penentangan terhadap kontrol Israel atas Yerusalem sejak tahun 1968. Itu terjadi pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.
(min)