Bos Mossad Ingin Lobi Para Pemimpin Arab, Hamas Kesal

Sabtu, 20 Juni 2020 - 10:20 WIB
Direktur badan intelijen Mossad Israel, Yossi Cohen. Foto/REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo
GAZA - Kepala badan intelijen Mossad Israel; Yossi Cohen, berencana mengunjungi para pemimpin Arab untuk meminta dukungan aneksasi wilayah Tepi Barat oleh negara mayoritas Yahudi tersebut. Faksi Hamas di Gaza, Palestina, mengecam upaya lobi tersebut.

Kecaman Hamas yang disampaikan juru bicaranya, Abdel Latif Al-Qanoua, kepada kantor berita Palestina; Donia Al-Watan, yang dilansir Sabtu (20/6/2020).

Al-Qanoua mengatakan rencana kunjungan bos Mossad itu akan menjadi kejahatan terhadap rakyat Palestina dan harus ditolak oleh para pemimpin Arab. (Baca: Iran Bersiap Eksekusi Agen Mossad yang Terlibat Pembunuhan Soleimani )



"Sementara Palestina menghadapi rencana aneksasi dan sedang berjuang untuk memulihkan tanah mereka dan mendapatkan hak-hak mereka, kepala Mossad mengumumkan niatnya untuk mengunjungi sejumlah negara Arab untuk mengklarifikasi posisi pendudukan dalam upaya yang gagal untuk mendapatkan legitimasi palsu atas wilayah Palestina, dalam pelaksanaan Kesepakatan Abad Ini," kata Al-Qanoua merujuk pada proposal perdamaian rancangan pemerintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dia menekankan bahwa setiap penerimaan para pemimpin pendudukan Israel oleh negara-negara Arab dan Islam, serta normalisasi dengan Israel, adalah kejahatan terhadap rakyat Palestina.

The Jerusalem Post melaporkan Cohen berencana melakukan perjalanan melintasi Timur Tengah untuk melobi pribadi dengan para pemimpin Arab Sunni moderat. Lobi itu merupakan upaya untuk melemahkan penentangan para pemimpin Arab atas rencana Israel menguasai sekitar sepertiga wilayah Tepi Barat. (Baca juga: Israel Blokir Jalan-jalan Lokal Tepi Barat Menuju Lembah Jordan )

Bos Mossad itu dikenal karena lobinya yang tenang. Menurut laporan Sputniknews, dia sudah melakukan perjalanan ke Mesir akhir bulan lalu untuk bertemu dengan pejabat senior pemerintah dan intelijen setempat untuk membahas pencaplokan wilayah Tepi Barat.

Sejauh ini hanya Mesir dan Yordania yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Negara-negara Arab lainnya, terutama Arab Saudi, memberikan syarat kemerdekaan Palestina jika ingin menormalisasi hubungan.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More