Terungkap, Marinir Ukraina dan Batalion Neo Nazi Azov Tidak Akur

Sabtu, 23 April 2022 - 22:09 WIB
Seorang perwira militer Ukraina ungkap konflik antara marinir dan batalion neo nazi Azov. Foto/Opindia
MOSKOW - Batalion Azov menganggap diri mereka lebih unggul daripada cabang lain dari militer Ukraina , sampai-sampai melakukan konfrontasi kekerasan dengan rekan seperjuangan mereka. Hal itu diungkapkan Mayor Vladimir Labuzov, seorang perwira dari layanan medis Brigade Marinir ke-36, mengatakan dalam wawancara.

“Pejuang Azov menganggap diri mereka lebih unggul, tidak hanya dari Marinir, tetapi juga dari pasukan Angkatan Darat Ukraina lainnya. Saya tidak tahu mengapa ini terjadi, tetapi mereka terus-menerus memuliakan diri mereka sendiri, terus-menerus menunjukkan bahwa mereka lebih baik, 'lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat' daripada orang lain, mari kita katakan seperti itu," ungkap Labuzov, yang menyerah kepada pasukan Rusia dan Donetsk bersama lebih dari 1.000 tentara Ukraina lainnya pekan lalu.

“Mungkin ini terkait dengan ideologi ultranasionalis mereka," duganya seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (23/4/2022).



Labuzov mengingat sebuah insiden pada tahun 2017 di mana empat marinir harus diberikan bantuan medis mendesak setelah konflik dengan pejuang Azov di Mariupol, dengan komando tinggi berusaha menutupi bukti konflik tersebut.

"Mereka tidak membuat keributan, dan pasukan hanya diberitahu bahwa mereka 'bodoh karena terlibat konflik dengan mereka', dan hanya itu". Komando tampaknya tidak ingin pihak yang berkepentingan, termasuk polisi militer, terlibat dalam penyelidikan mereka," ungkap perwira militer Ukraina itu.

Labuzov juga mengungkapkan secara rinci tentang bagaimana dia dan rekan-rekan prajuritnya dilatih dalam penggunaan rudal anti-tank Javelin dan NLAW yang disediakan oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

“Ada Javelin dan NLAW. Mereka tiba pada tahun 2022 pasti, mungkin pada bulan Januari. Itu menarik. NLAW adalah perangkat yang menarik dan sederhana. Tentu saja menarik. Pada mock-up mereka menunjukkannya kepada kami – letakkan di sini, tekan di sini, tahan di sini, sesuatu seperti itu terjadi. Ini terjadi di beberapa titik di bulan Januari. Tetapi untuk pergi ke tempat latihan dan mencoba menembak – itu tidak terjadi," tuturnya.

AS mulai mengirimkan sistem rudal anti-tank Javelin ke Ukraina pada 2017. Sedangkan pihak berwenang Inggris baru secara resmi mengumumkan pengiriman NLAW ke Kiev pada Januari lalu.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More