Yerusalem Memanas, Roket Gaza Serang Israel tapi Dicegat Iron Dome
Selasa, 19 April 2022 - 07:51 WIB
Lonjakan ketegangan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan dan Paskah Yahudi.
Kompleks Masjid Al-Aqsa dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount-situs tersuci dalam Yudaisme dan tersuci ketiga dalam Islam.
Orang-orang Palestina telah marah dengan kunjungan berulang kali ke situs tersebut oleh para peziarah Yahudi, yang sesuai aturan diizinkan masuk tetapi tidak boleh berdoa di sana.
Pemerintah Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah berulang kali menyatakan bahwa pasukan keamanan Israel memiliki "kebebasan" untuk menangani para demonstran.
Hamas telah memperingatkan pada hari Minggu bahwa Al-Aqsa adalah milik Palestina dan bersumpah untuk membela hak warga Palestina untuk berdoa di sana.
Tembakan roket dan bentrokan di Al-Aqsa terjadi setelah lonjakan kekerasan termasuk empat serangan mematikan sejak akhir Maret di negara Yahudi oleh warga Palestina dan Arab Israel yang merenggut 14 nyawa, sebagian besar warga sipil.
Sebanyak 23 warga Palestina tewas dalam kekerasan sejak 22 Maret, termasuk penyerang yang menargetkan warga Israel.
Mereka termasuk Hanan Khudur, seorang wanita Palestina berusia 18 tahun yang meninggal Senin setelah ditembak oleh pasukan Israel pekan lalu di desa Faquaa, dekat kota Jenin.
Israel telah mengerahkan pasukan tambahan ke Tepi Barat yang diduduki dan telah memperkuat penghalang di wilayah itu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengatakan pada hari Senin bahwa Amerika Serikat sangat prihatin tentang ketegangan dan bahwa pejabat senior AS telah berhubungan melalui telepon dengan rekan-rekan mereka dari Israel, Otoritas Palestina dan negara-negara Arab.
Kompleks Masjid Al-Aqsa dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount-situs tersuci dalam Yudaisme dan tersuci ketiga dalam Islam.
Orang-orang Palestina telah marah dengan kunjungan berulang kali ke situs tersebut oleh para peziarah Yahudi, yang sesuai aturan diizinkan masuk tetapi tidak boleh berdoa di sana.
Pemerintah Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah berulang kali menyatakan bahwa pasukan keamanan Israel memiliki "kebebasan" untuk menangani para demonstran.
Hamas telah memperingatkan pada hari Minggu bahwa Al-Aqsa adalah milik Palestina dan bersumpah untuk membela hak warga Palestina untuk berdoa di sana.
Tembakan roket dan bentrokan di Al-Aqsa terjadi setelah lonjakan kekerasan termasuk empat serangan mematikan sejak akhir Maret di negara Yahudi oleh warga Palestina dan Arab Israel yang merenggut 14 nyawa, sebagian besar warga sipil.
Sebanyak 23 warga Palestina tewas dalam kekerasan sejak 22 Maret, termasuk penyerang yang menargetkan warga Israel.
Mereka termasuk Hanan Khudur, seorang wanita Palestina berusia 18 tahun yang meninggal Senin setelah ditembak oleh pasukan Israel pekan lalu di desa Faquaa, dekat kota Jenin.
Israel telah mengerahkan pasukan tambahan ke Tepi Barat yang diduduki dan telah memperkuat penghalang di wilayah itu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengatakan pada hari Senin bahwa Amerika Serikat sangat prihatin tentang ketegangan dan bahwa pejabat senior AS telah berhubungan melalui telepon dengan rekan-rekan mereka dari Israel, Otoritas Palestina dan negara-negara Arab.
Lihat Juga :
tulis komentar anda