Pemimpin Chechnya: Lebih dari 1.000 Marinir Ukraina Menyerah di Mariupol
Rabu, 13 April 2022 - 12:03 WIB
MARIUPOL - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan pada Selasa (12/4/2022) bahwa lebih dari 1.000 Marinir Ukraina telah menyerah di kota Mariupol.
Di Mariupol, yang pernah berpenduduk 450.000 jiwa, pertempuran masih berlanjut. Pasukan Republik Rakyat Donetsk dan Rusia menyapu sisa-sisa tentara Ukraina dan milisi nasionalis, termasuk batalyon neo-Nazi Azov, yang masih bersembunyi di beberapa bagian kota.
"Lebih dari 1.000 Marinir Angkatan Bersenjata Ukraina menyerah hari ini di Mariupol. Ada ratusan yang terluka di antara mereka. Ini adalah pilihan yang tepat," tulis dia dalam posting Telegram, dilansir Sputnik.
Menurut Kadyrov, kelompok-kelompok Ukraina bubar satu demi satu, karena mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan yang terluka.
“Mereka juga tidak mengerti ke mana harus pergi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya dalam pertempuran mereka, dan bahwa bagaimanapun juga, perlawanan tidak ada gunanya, dan praktis tidak ada pasukan tempur yang tersisa," papar Kadyrov.
Pemimpin Chechnya menambahkan hanya kelompok kecil individu prajurit yang saat ini masih dalam pertempuran, yang "untuk beberapa alasan takut untuk keluar dengan bendera putih kepada pasukan Rusia."
Di Mariupol, yang pernah berpenduduk 450.000 jiwa, pertempuran masih berlanjut. Pasukan Republik Rakyat Donetsk dan Rusia menyapu sisa-sisa tentara Ukraina dan milisi nasionalis, termasuk batalyon neo-Nazi Azov, yang masih bersembunyi di beberapa bagian kota.
"Lebih dari 1.000 Marinir Angkatan Bersenjata Ukraina menyerah hari ini di Mariupol. Ada ratusan yang terluka di antara mereka. Ini adalah pilihan yang tepat," tulis dia dalam posting Telegram, dilansir Sputnik.
Menurut Kadyrov, kelompok-kelompok Ukraina bubar satu demi satu, karena mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan yang terluka.
“Mereka juga tidak mengerti ke mana harus pergi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya dalam pertempuran mereka, dan bahwa bagaimanapun juga, perlawanan tidak ada gunanya, dan praktis tidak ada pasukan tempur yang tersisa," papar Kadyrov.
Pemimpin Chechnya menambahkan hanya kelompok kecil individu prajurit yang saat ini masih dalam pertempuran, yang "untuk beberapa alasan takut untuk keluar dengan bendera putih kepada pasukan Rusia."
tulis komentar anda