Putin Dilaporkan Pecat 150 Agen Intelijen Atas Kegagalan di Ukraina

Selasa, 12 April 2022 - 14:41 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan memecat 150 agen intelijen atas kegagalan di Ukraina. Foto/newindianexpress.com
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah memecat sekitar 150 petugas Biro Keamanan Federal (FSB), mengirim beberapa diantaranya ke penjara, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Para perwira yang dipecat semuanya adalah anggota divisi Layanan Kelima FSB, yang bertanggung jawab atas kontra intelijen di negara-negara bekas Uni Soviet , seperti Ukraina.

Pembersihan Putin dilaporkan termasuk mantan kepala Dinas Kelima, Sergei Beseda, yang telah dikirim ke penjara Moskow setelah ditempatkan dalam tahanan rumah bulan lalu.

“Saya dapat mengatakan bahwa meskipun sejumlah besar dari mereka belum ditangkap, mereka tidak akan lagi bekerja untuk FSB,” kata Direktur Eksekutif outlet investigasi Bellingcat, Christo Grozev, kepada saluran YouTube tentang pemecatan dan penangkapan agen intelijen Rusia seperti dikutip dari Washington Examiner, Selasa (12/4/2022).

Menurut Grozev, yang melaporkan pembersihan massal yang terjadi di Kremlin, Beseda (68) dipenjara karena melaporkan informasi palsu ke Kremlin tentang situasi sebenarnya di Ukraina sebelum invasi.



Penjelasan resmi Rusia untuk penangkapan awal bulan lalu adalah tuduhan penggelapan.



Beseda dikirim ke penjara Lefortovo di Moskow. Sebuah fasilitas terkenal yang digunakan untuk interogasi, penyiksaan, dan eksekusi massal selama Pembersihan Besar-besaran yang dilakukan mantan diktator Rusia Josef Stalin pada tahun 1930-an.

Andrei Soldatov, seorang jurnalis dan pakar dinas keamanan Rusia, mengklaim bahwa mengirim pejabat tinggi Kremlin ke Lefortovo bukanlah prosedur operasi standar. Soldatov memberi kesan bahwa mungkin saja Beseda dicurigai oleh Putin telah memberikan informasi tentang invasi Rusia ke CIA, mengingat intelijen Amerika Serikat (AS) sebelum invasi sangat akurat.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More