Zelensky Sebut Serangan di Stasiun Kereta Kramatorsk Kejahatan Perang

Sabtu, 09 April 2022 - 07:39 WIB
Setidaknya 50 orang tewas dalam serangan terhadap stasiun kereta Kramatorsk di Ukraina. Foto/The Moscow Times
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan rudal mematikan pada hari Jumat yang menghantam stasiun kereta Kramatorsk di Ukraina timur sebagai "kejahatan perang Rusia lainnya."

"Semua kekuatan terkemuka dunia telah mengutuk serangan Rusia di Kramatorsk," kata Zelensky dalam pidato nasional terbarunya Jumat.

"Kami mengharapkan tanggapan global yang tegas terhadap kejahatan perang ini," imbuhnya seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (9/4/2022).



Presiden Ukrain itu menyerukan serangan rudal, yang menewaskan sedikitnya 50 orang, menjadi salah satu dakwaan di pengadilan kejahatan perang terhadap Rusia.

"Semua upaya dunia akan ditujukan untuk menetapkan setiap menit: siapa yang melakukan apa, siapa yang memberi perintah. Dari mana roket itu berasal, siapa yang membawanya, siapa yang memberi perintah dan bagaimana serangan itu dikoordinasikan," kata Zelensky.

"Tanggung jawab tidak bisa dihindari," pungkasnya.



Diwartakan sebelumnya serangan dua rudal yang menghantam stasiun kereta api (KA) di Kramatorsk, Donetsk, Ukraina timur, menewaskan 50 orang termasuk lima anak. Rusia membantah tudingan sebagai pelaku serangan dan menuding balik pihak Kiev yang melakukannya.

“Lima puluh orang tewas, lima di antaranya anak-anak. Ini adalah korban tewas pada jam ini setelah serangan oleh pasukan pendudukan Rusia di stasiun kereta api di Kramatorsk,” kata Pavlo Kyrylenko, gubernur wilayah Donetsk, di Telegram, Jumat (8/4/2022).

Dia memperingatkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah, dengan mengatakan masih ada 98 orang yang terluka, termasuk 16 anak. Kyrylenko mengatakan 12 korban meninggal karena luka-luka mereka di rumah sakit, sementara 38 tewas di tempat.

Rusia membantah melakukan serangan itu, dan menuduh balik pihak Ukraina yang melakukannya.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More