NATO: Perang Rusia Bisa Bertahun-tahun karena Putin Inginkan Seluruh Ukraina
Kamis, 07 April 2022 - 15:32 WIB
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg mengatakan perang Rusia bisa berlangsung selama bertahun-tahun karena Presiden Vladimir Putin menginginkan kontrol atas seluruh Ukraina .
NATO, kata dia, telah melihat tidak ada indikasi bahwa ambisi Putin sudah berubah.
“Kami tidak melihat indikasi bahwa Presiden Putin telah mengubah ambisinya untuk mengontrol seluruh Ukraina dan juga untuk menulis ulang tatanan internasional. Jadi, kita perlu bersiap untuk jangka panjang,” kata Stoltenberg sebelum pertemuan para menteri luar negeri sekutu NATO di Brussels pada Rabu.
Pernyataan Stoltenberg datang ketika pasukan Rusia menarik diri dari Ibu Kota Ukraina Kiev—atau nama sekarangnya Kyiv—dan bersiap untuk ditempatkan kembali untuk fokus di timur Ukraina.
"Kita perlu mendukung Ukraina, mempertahankan sanksi kita, dan memperkuat pertahanan dan pencegahan kita, karena ini bisa bertahan lama, dan kita perlu bersiap untuk itu," ujarnya.
“Kita harus realistis dan menyadari bahwa ini bisa berlangsung lama, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Dan itulah alasan mengapa kita juga perlu bersiap untuk jangka panjang. Baik dalam hal mendukung Ukraina, mempertahankan sanksi, dan memperkuat pertahanan kami," imbuh bos NATO tersebut, seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (7/4/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyerukan Barat untuk memasok tank dan jet tempur selain sistem pertahanan.
Sekjen NATO mengatakan, “Saya tidak akan merinci semua, jadi persisnya jenis peralatan senjata apa yang disediakan sekutu, tetapi saya dapat mengatakan bahwa totalitas dari apa yang dilakukan Sekutu adalah signifikan. Dan itu termasuk juga beberapa sistem yang lebih berat yang dikombinasikan dengan sistem yang lebih ringan.”
Stoltenberg menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina sebagai "panggilan bangun" dan mengatakan bahwa NATO telah memulai proses evaluasi ulang untuk memperkuat rencana pencegahannya guna memperkuat keamanan Eropa.
“Saya juga percaya bahwa terlepas dari kapan perang berakhir, ini memiliki implikasi jangka panjang bagi keamanan kami, karena kami telah melihat kebrutalan. Kami telah melihat kesediaan Presiden Putin untuk menggunakan kekuatan militer untuk mencapai tujuannya. Dan itu telah mengubah realitas keamanan di Eropa selama bertahun-tahun,” katanya.
Dia menambahkan, “Jadi karena itu, kami telah memulai proses di NATO, kami telah menugaskan komandan militer kami untuk memberikan opsi bagi para pemimpin politik untuk mengambil keputusan tentang cara mengatur ulang pencegahan dan pertahanan kami untuk jangka panjang.”
NATO, kata dia, telah melihat tidak ada indikasi bahwa ambisi Putin sudah berubah.
“Kami tidak melihat indikasi bahwa Presiden Putin telah mengubah ambisinya untuk mengontrol seluruh Ukraina dan juga untuk menulis ulang tatanan internasional. Jadi, kita perlu bersiap untuk jangka panjang,” kata Stoltenberg sebelum pertemuan para menteri luar negeri sekutu NATO di Brussels pada Rabu.
Pernyataan Stoltenberg datang ketika pasukan Rusia menarik diri dari Ibu Kota Ukraina Kiev—atau nama sekarangnya Kyiv—dan bersiap untuk ditempatkan kembali untuk fokus di timur Ukraina.
"Kita perlu mendukung Ukraina, mempertahankan sanksi kita, dan memperkuat pertahanan dan pencegahan kita, karena ini bisa bertahan lama, dan kita perlu bersiap untuk itu," ujarnya.
“Kita harus realistis dan menyadari bahwa ini bisa berlangsung lama, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Dan itulah alasan mengapa kita juga perlu bersiap untuk jangka panjang. Baik dalam hal mendukung Ukraina, mempertahankan sanksi, dan memperkuat pertahanan kami," imbuh bos NATO tersebut, seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (7/4/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyerukan Barat untuk memasok tank dan jet tempur selain sistem pertahanan.
Sekjen NATO mengatakan, “Saya tidak akan merinci semua, jadi persisnya jenis peralatan senjata apa yang disediakan sekutu, tetapi saya dapat mengatakan bahwa totalitas dari apa yang dilakukan Sekutu adalah signifikan. Dan itu termasuk juga beberapa sistem yang lebih berat yang dikombinasikan dengan sistem yang lebih ringan.”
Stoltenberg menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina sebagai "panggilan bangun" dan mengatakan bahwa NATO telah memulai proses evaluasi ulang untuk memperkuat rencana pencegahannya guna memperkuat keamanan Eropa.
“Saya juga percaya bahwa terlepas dari kapan perang berakhir, ini memiliki implikasi jangka panjang bagi keamanan kami, karena kami telah melihat kebrutalan. Kami telah melihat kesediaan Presiden Putin untuk menggunakan kekuatan militer untuk mencapai tujuannya. Dan itu telah mengubah realitas keamanan di Eropa selama bertahun-tahun,” katanya.
Dia menambahkan, “Jadi karena itu, kami telah memulai proses di NATO, kami telah menugaskan komandan militer kami untuk memberikan opsi bagi para pemimpin politik untuk mengambil keputusan tentang cara mengatur ulang pencegahan dan pertahanan kami untuk jangka panjang.”
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda