Polandia Siap Jadi Markas Bom Nuklir AS, Begini Reaksi Rusia

Kamis, 07 April 2022 - 14:45 WIB
loading...
Polandia Siap Jadi Markas...
Polandia menyatakan terbuka untuk menampung senjata nuklir AS setelah Ukraina diinvasi Rusia. Moskow sebut gagasan transfer senjata semacam itu ancaman besar bagi Rusia. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Polandia , negara NATO di dekat Ukraina, menyatakan terbuka untuk menjadi markas bagi bom atau senjata nuklir Amerika Serikat (AS). Rusia menyatakan transfer senjata semacam itu ke Warsawa akan dipandang sebagai langkah sangat provokatif dan ancaman besar bagi Moskow.

Respons Moskow disampaikan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam wawancara dengan media Prancis, LCI, pada hari Rabu.

Peskov mengatakan penempatan senjata semacam itu kemungkinan akan memicu tanggapan serupa dari Rusia. Menurutnya, Moskow juga kemungkinan akan mengubah postur nuklirnya.

“Bagi kami, ini akan menjadi ancaman besar,” katanya.

"Dalam hal ini, penyebaran rudal nuklir Rusia di perbatasan barat tidak dapat dihindari,” lanjut dia, yang dilansir Russia Today, Kamis (7/4/2022). "Moskow adalah kekuatan nuklir yang bertanggung jawab.”



Komentar Peskov muncul setelah Wakil Perdana Menteri Polandia Jaroslaw Kaczynski mengatakan kepada sebuah surat kabar Jerman akhir pekan lalu bahwa negaranya akan terbuka untuk menampung senjata nuklir AS. Alasannya bahwa penempatan senjata seperti itu di sisi timur NATO masuk akal dan akan secara signifikan meningkatkan pencegahan terhadap serangan Moskow.

Peskov sebelumnya juga menyatakan langkah seperti itu hanya akan meningkatkan ketegangan di tengah permusuhan yang sedang berlangsung di Ukraina, menyebutnya sebagai penyebab "keprihatinan mendalam".

Kaczynski bukan yang pertama mengemukakan gagasan itu. Utusan Washington untuk Polandia membuat saran yang sama pada tahun 2020, dalam hal ini menyerukan reposisi nuklir Amerika yang saat ini berada di Jerman.

Para pemimpin AS sejauh ini menolak untuk bertindak atas proposal Polandia tersebut.

Penempatan bom nuklir di Polandia akan bertentangan dengan janji tahun 1996 oleh blok militer NATO bahwa mereka tidak memiliki niat, tidak ada rencana dan tidak ada alasan untuk menyebarkan senjata nuklir di wilayah anggota baru.

Warsawa baru bergabung dengan aliansi NATO pada tahun 1999, meskipun negara-negara anggota lain yang masuk NATO sebelumnya terus menjadi tuan rumah rudal Amerika di bawah perjanjian berbagi nuklir, termasuk Turki, Italia, Belgia, Jerman, dan Belanda.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rusia Gelar Serangan...
Rusia Gelar Serangan Udara Besar-besaran di Seluruh Ukraina
Rusia Tak Menuntut Pemecatan...
Rusia Tak Menuntut Pemecatan Zelensky, Apa Alasannya?
Tingkat Persetujuan...
Tingkat Persetujuan Publik terhadap Trump Anjlok ke Level Terendah, Rakyat AS Marah
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia, Bagai Langit dan Bumi?
Profil Victor Gao, Analis...
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
Kremlin: Eropa Menginginkan...
Kremlin: Eropa Menginginkan Perang, Bukan Perundingan!
Trump Frustrasi pada...
Trump Frustrasi pada Zelensky: Dia Bisa Kehilangan Seluruh Ukraina
Pakistan Tutup Wilayah...
Pakistan Tutup Wilayah Udara untuk Maskapai India, Beri Peringatan Tentang Perjanjian Pembagian Air
Biodata 3 Istri Emir...
Biodata 3 Istri Emir Qatar Sheikh Tamim, Dikenal Anggun dan Berpengaruh
Rekomendasi
Terungkap! Wahyu Setiawan...
Terungkap! Wahyu Setiawan Sempat Minta Rp40 Juta ke Agustiani Tio untuk Ganti Uang Karaoke
AMSI: Kolaborasi Jadi...
AMSI: Kolaborasi Jadi Kunci Masa Depan Media Digital
Bareskrim Tangguhkan...
Bareskrim Tangguhkan Penahanan 4 Tersangka Kasus Pagar Laut Tangerang, Termasuk Kades Kohod
Berita Terkini
Hamas Usulkan Gencatan...
Hamas Usulkan Gencatan Senjata 5 Tahun dan Pertukaran Tahanan untuk Akhiri Perang Gaza
4 jam yang lalu
Rusia Gelar Serangan...
Rusia Gelar Serangan Udara Besar-besaran di Seluruh Ukraina
6 jam yang lalu
Hamas Kecam Pernyataan...
Hamas Kecam Pernyataan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas soal Tawanan Gaza
7 jam yang lalu
Presiden Otoritas Palestina...
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Sebut Hamas Anak-anak Jalang
8 jam yang lalu
Rusia Tak Menuntut Pemecatan...
Rusia Tak Menuntut Pemecatan Zelensky, Apa Alasannya?
8 jam yang lalu
Polisi Kashmir Ungkap...
Polisi Kashmir Ungkap Para Tersangka Serangan Pahalgam
10 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved