Heboh, Intelijen AS Bohong untuk Fitnah Rusia dalam Perang Ukraina
Kamis, 07 April 2022 - 14:19 WIB
Menurut NBC News, laporan intelijen AS semacam itu murni dibuat-dibuat. Selama perang di Ukraina, intelijen Amerika mengeklaim bahwa invasi Moskow macet atau tidak mengalami kemajuan yang berarti.
Bahkan, intelijen Amerika menyebut para komandan militer Rusia memberikan informasi yang menyesatkan Presiden Vladimir Putin. Tak hanya itu, penasihat Putin disebut terlalu takut untuk memberitahu kondisi medan perang di Ukraina yang sebenarnya.
“Tidak mungkin Anda bisa membuktikan atau menyangkal hal itu,” kata seorang pensiunan agen intelijen AS kepada NBC News mengenai klaim bahwa Putin disesatkan oleh timnya sendiri.
Kremlin pernah menepis laporan intelijen AS dengan menyebut Washington tidak paham tentang internal pemerintah Rusia.
3. Laporan Putin Minta Bantuan China
Menurut NBC News, laporan semacam intelijen AS yang semacam ini juga murni dibuat-dibuat. Namun, Washington tetap merilisnya untuk mencegah China benar-benar melakukan apa yang dikatakan para pejabat intelijen tersebut, yakni mengirim senjata ke Rusia.
Seorang pejabat Eropa yang dikutip oleh NBC News mengatakan: "Laporan itu adalah permainan publik untuk mencegah dukungan militer dari China.”
Sebelum pecahnya perang di Ukraina, media-media AS memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Rusia meletakkan dasar untuk menyerang orang-orang berpenutur bahasa Rusia di wilayah Donbass dan menyalahkan serangan itu pada kubu nasionalis Ukraina, sehingga menghasilkan dalih untuk perang.
Laporan-laporan media itu mengutip pejabat Pentagon, Departemen Luar Negeri dan sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya. Tidak ada yang memberikan bukti untuk mendukung klaim mereka.
Ketika didesak, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan bahwa mereka yang meragukan klaim tersebut menemukan “ketenangan dalam informasi yang dikeluarkan oleh Rusia.”
Bahkan, intelijen Amerika menyebut para komandan militer Rusia memberikan informasi yang menyesatkan Presiden Vladimir Putin. Tak hanya itu, penasihat Putin disebut terlalu takut untuk memberitahu kondisi medan perang di Ukraina yang sebenarnya.
“Tidak mungkin Anda bisa membuktikan atau menyangkal hal itu,” kata seorang pensiunan agen intelijen AS kepada NBC News mengenai klaim bahwa Putin disesatkan oleh timnya sendiri.
Kremlin pernah menepis laporan intelijen AS dengan menyebut Washington tidak paham tentang internal pemerintah Rusia.
3. Laporan Putin Minta Bantuan China
Menurut NBC News, laporan semacam intelijen AS yang semacam ini juga murni dibuat-dibuat. Namun, Washington tetap merilisnya untuk mencegah China benar-benar melakukan apa yang dikatakan para pejabat intelijen tersebut, yakni mengirim senjata ke Rusia.
Seorang pejabat Eropa yang dikutip oleh NBC News mengatakan: "Laporan itu adalah permainan publik untuk mencegah dukungan militer dari China.”
Sebelum pecahnya perang di Ukraina, media-media AS memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Rusia meletakkan dasar untuk menyerang orang-orang berpenutur bahasa Rusia di wilayah Donbass dan menyalahkan serangan itu pada kubu nasionalis Ukraina, sehingga menghasilkan dalih untuk perang.
Laporan-laporan media itu mengutip pejabat Pentagon, Departemen Luar Negeri dan sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya. Tidak ada yang memberikan bukti untuk mendukung klaim mereka.
Ketika didesak, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan bahwa mereka yang meragukan klaim tersebut menemukan “ketenangan dalam informasi yang dikeluarkan oleh Rusia.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda