Vasily Blokhin, Algojo Rusia Paling Kejam Sepanjang Sejarah
Senin, 28 Maret 2022 - 15:29 WIB
MOSKOW - Pembantaian Katyn merupakan salah satu tragedi paling besar yang pernah terjadi di dunia. Peristiwa kelam itu berlangsung pada 5 Maret 1940 dan menewaskan 20 ribu warga Polandia.
Melansir Britannica, eksekusi yang dilakukan kubu Uni Soviet terhadap tentara Polandia itu langsung memutus hubungan diplomatik antara kedua negara.
Pembantaian ini diawali dengan didudukinya Polandia bagian barat oleh Jerman pada 1939. Setelahnya, pasukan Soviet menguasai Polandia bagian timur.
Akibat invasi ini, personel tentara Polandia banyak yang jatuh ke tangan Soviet dan ditahan di kamp penjara.
Ada satu tokoh yang sangat terkenal dan diketahui sebagai aktor penting di balik peristiwa itu. Ia adalah Vasily Blokhin.
Melansir artikel bertajuk “The Katyn Massacre”, Blokhin dijuluki sebagai eksekutor atau algojo paling ganas pada masanya.
Ia telah melakukan pembunuhan terhadap 7 ribu tahanan dengan tangannya sendiri. Blokhin lahir pada 7 Januari 1895 dan merupakan algojo kebanggaan Joseph Stalin.
Karier Blokhin dimulai ketika ia bergabung dengan kepolisian pertama Soviet, Cheka, tahun 1921. Semua pihak sudah mengetahui bahwa Cheka terkenal kejam.
Setelah bubar, Cheka digantikan oleh Komisariat Rakyat untuk Urusan Dalam Negeri (NKVD) yang tak kalah kejam.
Blokhin diangkat menjadi kepala eksekusi elite NKVD bernama Kommandatura dan bermarkas di Moskow.
Stalin memerintahkan Blokhin memantau eksekusi di Lubyanka, termasuk pembantaian Katyn yang menelan 22 ribu korban.
Dalam tragedi itu, Blokhin dan pasukannya menembaki prajurit Polandia secara membabi buta dari sore hingga pagi hari.
Melansir laman History of Yesterday, Blokhin mampu bekerja 10 jam dalam sehari dan membunuh tahanan setiap 3 menit sekali.
Saking banyaknya orang yang dieksekusi, tubuh Blokhin beserta para prajuritnya memiliki bau darah dan busuk.
Disebutkan, anjing-anjing di pedesaan saja bahkan enggan untuk mendekat. Mereka tidak bisa menghilangkan bau darah dari tubuh serta senjata apinya.
Blokhin mengeksekusi tahanan dengan menembakkan timah panas ke tubuh tahanan. Agen NKVD membawa tahanan itu ke kamar eksekusi. Kedua tangan tahanan akan diikat di belakang punggung dan ia dipaksa untuk berlutut.
Tak lama, Blokhin datang dan menembak tahanan itu dengan pistol German Walther model 2 kebanggaannya.
Jasad korban langsung dibawa ke luar kamar eksekusi dan dimakamkan di kuburan massal yang sudah disiapkan.
Karier Blokhin mulai tumbang saat Stalin wafat pada tahun 1953. Hilangnya pamor dan pangkat yang sudah melekat pada dirinya, membuat Blokhin tertekan hingga melampiaskannya dengan minum akohol.
Ia pun berubah menjadi seseorang yang sangat tergantung dengan alkohol. Kurang lebih 2 tahun setelahnya, Blokhin memutuskan bunuh diri di usianya yang ke-60 tahun.
Melansir Britannica, eksekusi yang dilakukan kubu Uni Soviet terhadap tentara Polandia itu langsung memutus hubungan diplomatik antara kedua negara.
Pembantaian ini diawali dengan didudukinya Polandia bagian barat oleh Jerman pada 1939. Setelahnya, pasukan Soviet menguasai Polandia bagian timur.
Baca Juga
Akibat invasi ini, personel tentara Polandia banyak yang jatuh ke tangan Soviet dan ditahan di kamp penjara.
Ada satu tokoh yang sangat terkenal dan diketahui sebagai aktor penting di balik peristiwa itu. Ia adalah Vasily Blokhin.
Melansir artikel bertajuk “The Katyn Massacre”, Blokhin dijuluki sebagai eksekutor atau algojo paling ganas pada masanya.
Ia telah melakukan pembunuhan terhadap 7 ribu tahanan dengan tangannya sendiri. Blokhin lahir pada 7 Januari 1895 dan merupakan algojo kebanggaan Joseph Stalin.
Karier Blokhin dimulai ketika ia bergabung dengan kepolisian pertama Soviet, Cheka, tahun 1921. Semua pihak sudah mengetahui bahwa Cheka terkenal kejam.
Setelah bubar, Cheka digantikan oleh Komisariat Rakyat untuk Urusan Dalam Negeri (NKVD) yang tak kalah kejam.
Blokhin diangkat menjadi kepala eksekusi elite NKVD bernama Kommandatura dan bermarkas di Moskow.
Stalin memerintahkan Blokhin memantau eksekusi di Lubyanka, termasuk pembantaian Katyn yang menelan 22 ribu korban.
Dalam tragedi itu, Blokhin dan pasukannya menembaki prajurit Polandia secara membabi buta dari sore hingga pagi hari.
Melansir laman History of Yesterday, Blokhin mampu bekerja 10 jam dalam sehari dan membunuh tahanan setiap 3 menit sekali.
Saking banyaknya orang yang dieksekusi, tubuh Blokhin beserta para prajuritnya memiliki bau darah dan busuk.
Disebutkan, anjing-anjing di pedesaan saja bahkan enggan untuk mendekat. Mereka tidak bisa menghilangkan bau darah dari tubuh serta senjata apinya.
Blokhin mengeksekusi tahanan dengan menembakkan timah panas ke tubuh tahanan. Agen NKVD membawa tahanan itu ke kamar eksekusi. Kedua tangan tahanan akan diikat di belakang punggung dan ia dipaksa untuk berlutut.
Tak lama, Blokhin datang dan menembak tahanan itu dengan pistol German Walther model 2 kebanggaannya.
Jasad korban langsung dibawa ke luar kamar eksekusi dan dimakamkan di kuburan massal yang sudah disiapkan.
Karier Blokhin mulai tumbang saat Stalin wafat pada tahun 1953. Hilangnya pamor dan pangkat yang sudah melekat pada dirinya, membuat Blokhin tertekan hingga melampiaskannya dengan minum akohol.
Ia pun berubah menjadi seseorang yang sangat tergantung dengan alkohol. Kurang lebih 2 tahun setelahnya, Blokhin memutuskan bunuh diri di usianya yang ke-60 tahun.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda