Kesal, Pemimpin Ukraina Tuntut Negara Barat Berikan Senjata

Minggu, 27 Maret 2022 - 06:28 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut negara-negara Barat untuk berikan senjata. Foto/New York Post
LVIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky , tampak kesal, menuntut negara-negara Barat menyediakan sebagian kecil dari perangkat keras militer di tumpukan stok mereka dan bertanya apakah mereka takut dengan Moskow.

Beberapa negara telah berjanji untuk mengirim rudal anti-kendaraan lapis baja dan anti-pesawat serta senjata ringan tetapi Zelensky mengatakan Kiev membutuhkan tank, pesawat dan sistem anti-kapal.

"Itulah yang dimiliki mitra kami, itulah yang hanya mengumpulkan debu di sana. Ini semua bukan hanya untuk kebebasan Ukraina, tetapi untuk kebebasan Eropa," katanya dalam pidato video pada larut malam seperti dilansir dari Reuters, Minggu (27/3/2022).

Ia mengatakan Ukraina hanya membutuhkan 1% pesawat NATO dan 1% tanknya dan tidak akan meminta lebih.

"Kami sudah menunggu 31 hari. Siapa yang bertanggung jawab atas komunitas Euro-Atlantik? Apakah itu benar-benar masih Moskow, karena intimidasi?" tanyanya.



Zelensky telah berulang kali bersikeras bahwa Rusia akan berusaha untuk memperluas lebih jauh ke Eropa jika Ukraina jatuh. Meskipun begitu, NATO tidak mendukung permintaannya untuk zona larangan terbang di atas Ukraina dengan alasan ini dapat memicu perang yang lebih luas.



Sebelumnya Zelensky berbicara dengan mitranya dari Polandia Andrzej Duda dan menyatakan kekecewaannya bahwa pesawat tempur buatan Rusia di Eropa Timur belum dipindahkan ke Ukraina, kata kantor Zelensky dalam sebuah pernyataan.

"Harga penundaan dengan pesawat adalah ribuan nyawa orang Ukraina," katanya seperti dikutip kantor itu.

Zelensky mengatakan Polandia dan Amerika Serikat (AS) telah menyatakan kesiapan mereka untuk membuat keputusan tentang pesawat.



Awal bulan ini, Washington menolak tawaran mengejutkan oleh Polandia untuk mentransfer jet tempur MiG-29 ke pangkalan AS di Jerman untuk digunakan untuk mengisi kembali angkatan udara Ukraina.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More