Rusia-Ukraina Perang, Pesawat Kiamat Temani Biden Sambangi Markas NATO

Jum'at, 25 Maret 2022 - 15:12 WIB
Pesawat Kiamat Angkatan Udara AS E-4B Nightwatch menemani perjalanan Presiden Joe Biden ke markas NATO di Eropa ketika perang Rusia-Ukraina sedang berkecamuk. Foto/REUTERS
BRUSSELS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadiri KTT darurat NATO di Brussels, yang membahas perang Rusia-Ukraina , sejak Kamis. Selama perjalanan dari Amerika ke Eropa, dia ditemani “Pesawat Kiamat" Angkatan Udara AS E-4B Nightwatch dalam jarak tak terlalu jauh.

Dirancang untuk berfungsi sebagai ruang perang terbang, satu dari empat E-4B—secara resmi dijuluki National Airborne Operations Center (NAOC)—terlihat oleh aplikasi pelacakan ADS-B dalam perjalanan dari AS ke Eropa sebelum pesawat kepresidenan Biden; Air Force One, terbang ke markas NATO di Brussels.

Mengutip laporan Flyingmag, Jumat (25/3/2022), pada hari Kamis aplikasi melacak pesawat dengan tanda panggilan GRIM99 itu berada di Inggris.



Menyebarkan versi militer Boeing 747-200 yang dimodifikasi ini selama perjalanan kepresidenan ke luar negeri bukanlah hal yang aneh, tetapi ini berfungsi sebagai pengingat yang mengerikan tentang bagaimana perang selama sebulan Rusia di Ukraina telah menghasilkan postur pertahanan yang meningkat di wilayah tersebut.



Sejak konflik dimulai, NATO telah meningkatkan aset militer di sepanjang perbatasan timurnya sebagai unjuk kekuatan, meskipun Biden mengatakan sekutu AS dan NATO tidak akan melawan Rusia terkait Ukraina dan berisiko memicu Perang Dunia III.

Digambarkan oleh Hollywood dalam film spionase 2002 "Sum of All Fears", E-4B Angkatan Udara AS telah lama menarik perhatian publik karena perannya sebagai platform militer yang akan digunakan selama konflik nuklir.

Berbasis di Pangkalan Angkatan Udara Offutt Nebraska (KOFF), E-4B sering digambarkan sebagai Pentagon yang terbang.

E-4B selalu siaga, 24/7. Dilengkapi dengan teknologi komunikasi dan koordinasi yang canggih, Nightwatch dirancang untuk melayani, jika perlu, sebagai platform komando untuk operasi militer tingkat tinggi, termasuk serangan senjata nuklir AS.

Seperti Air Force One, E-4B dapat terbang selama berminggu-minggu atau lebih dengan bantuan pesawat tanker pengisian bahan bakar KC-135 Angkatan Udara AS.

Kemampuan spesifiknya dirahasiakan, tetapi Angkatan Udara telah lama mengakui bahwa Nightwatch telah dipasang menjadi "sangat dapat bertahan" selama serangan nuklir.

Beberapa aset E-4B meliputi:

1. Komponen yang dirancang untuk melindungi terhadap electromagnetic pulses yang diciptakan oleh ledakan nuklir (yang dapat membuat perangkat elektronik tidak berguna).

2. Sistem komunikasi satelit canggih yang memungkinkan kontak realtime global dengan para pemimpin senior melalui pusat operasi udara.

3. Melindungi dari efek nuklir dan termal.

Di dalam E-4B Nightwatch

Di dalam pesawat itu dianggap sebagai tim luas yang terdiri dari ahli strategi militer yang tugasnya adalah menyusun skenario perang nuklir yang mungkin terjadi.

Menurut Angkatan Udara, staf menempati enam area fungsional dek utama pesawat yakni:

wilayah kerja komando, ruang konferensi, ruang pengarahan, area kerja tim operasi, area komunikasi, dan tempat istirahat.

Dengan kapasitas sebanyak 112 penumpang dan awak, E-4B dirancang untuk mengakomodasi tim operasi layanan gabungan, pemeliharaan dan keamanan, tim komunikasi, dan apa yang disebut Angkatan Udara sebagai “penerima terpilih.”
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More