78 Pesawat Rusia Disita Berbagai Negara, Termasuk di Armenia dan Turki
Rabu, 23 Maret 2022 - 09:12 WIB
Sebelumnya, pada 12 Maret, Otoritas Penerbangan Sipil Bermuda, yang sebelumnya mendaftarkan sebagian besar pesawat Rusia, mengeluarkan pernyataan yang memberitahukan bahwa karena sanksi internasional terhadap penerbangan Rusia, Bermuda Aircraft Registry sekarang tidak dapat dengan yakin menyetujui pesawat Rusia sebagai laik terbang.
“Sanksi internasional pada sektor penerbangan memiliki dampak signifikan pada kemampuan mempertahankan pengawasan keselamatan pada pesawat yang dioperasikan Rusia. Oleh karena itu, BCAA telah menangguhkan sementara semua Sertifikat Kelaikan Udara dari pesawat-pesawat tersebut,” ungkap pernyataan tersebut.
Pada 14 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang membuat amandemen Kode Udara Federasi Rusia.
RUU tersebut, yang diperkenalkan pemerintah dan ditujukan untuk mendukung industri transportasi Rusia dalam menghadapi sanksi eksternal, memungkinkan perusahaan penerbangan Rusia mendaftarkan jet asing sewaan mereka di dalam negeri.
RUU itu juga memberi mereka kesempatan menerima sertifikat kelaikan udara domestik.
Namun, setidaknya satu maskapai penerbangan Rusia, Red Wings, telah berjanji mengembalikan kedelapan pesawat Airbus yang disewa kepada pemiliknya.
Para ahli berspekulasi keputusan perusahaan berkaitan dengan ketakutan bahwa jetnya sendiri di luar negeri mungkin ditangkap.
Red Wings sangat bergantung pada penawaran Sukhoi Superjet 100 domestik Rusia.
Putaran sanksi baru terhadap Rusia mengikuti keputusan Kremlin melancarkan serangan ke Ukraina. Operasi dimulai pada 24 Februari.
Segera setelah itu, Amerika Serikat, Kanada, dan semua negara Uni Eropa menutup wilayah udara mereka untuk jet Rusia.
“Sanksi internasional pada sektor penerbangan memiliki dampak signifikan pada kemampuan mempertahankan pengawasan keselamatan pada pesawat yang dioperasikan Rusia. Oleh karena itu, BCAA telah menangguhkan sementara semua Sertifikat Kelaikan Udara dari pesawat-pesawat tersebut,” ungkap pernyataan tersebut.
Pada 14 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang membuat amandemen Kode Udara Federasi Rusia.
RUU tersebut, yang diperkenalkan pemerintah dan ditujukan untuk mendukung industri transportasi Rusia dalam menghadapi sanksi eksternal, memungkinkan perusahaan penerbangan Rusia mendaftarkan jet asing sewaan mereka di dalam negeri.
RUU itu juga memberi mereka kesempatan menerima sertifikat kelaikan udara domestik.
Namun, setidaknya satu maskapai penerbangan Rusia, Red Wings, telah berjanji mengembalikan kedelapan pesawat Airbus yang disewa kepada pemiliknya.
Para ahli berspekulasi keputusan perusahaan berkaitan dengan ketakutan bahwa jetnya sendiri di luar negeri mungkin ditangkap.
Red Wings sangat bergantung pada penawaran Sukhoi Superjet 100 domestik Rusia.
Putaran sanksi baru terhadap Rusia mengikuti keputusan Kremlin melancarkan serangan ke Ukraina. Operasi dimulai pada 24 Februari.
Segera setelah itu, Amerika Serikat, Kanada, dan semua negara Uni Eropa menutup wilayah udara mereka untuk jet Rusia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda