Ukraina Marah, Tuduh Hongaria Ingin Rebut Tanahnya dan Dukung Rusia
Rabu, 23 Maret 2022 - 07:27 WIB
KIEV - Wakil Perdana Menteri Ukraina Irina Vereshchuk mempertanyakan apa yang dia gambarkan sebagai retorika "pro-Rusia" oleh Hongaria.
Menurut Vereshchuk, keinginan untuk "gas Rusia murah" atau bahkan perampasan tanah potensial bisa berada di balik kebijakan Hongaria atas konflik antara Moskow dan Kiev.
Dalam posting Facebook yang panjang, Vereshchuk mengklaim, “Bahkan tidak semua satelit Rusia dari bekas Uni Soviet berperilaku seperti yang dilakukan otoritas Hongaria.”
Dia mengatakan Hongaria tidak mendukung sanksi terhadap Rusia, menolak memberikan senjata kepada Ukraina, dan bahkan “tidak mengizinkan senjata dari negara lain melewati wilayah mereka.”
“Faktanya, mereka mengatakan 'tidak' untuk semuanya. Sedikit lagi, dan retorika resmi Budapest akan benar-benar pro-Rusia. Apa ini? Ingin beberapa gas Rusia murah? Atau mungkin menginginkan Transcarpathia kita?” tulis Vereshchuk sebelum menyerukan Budapest untuk "bergabung dengan dunia beradab" dan "tidak mengulangi kesalahan Perang Dunia II ketika Hongaria membuat pilihan yang salah."
Sebelumnya pada Selasa, Menteri Luar Negeri (Menlu) Hongaria Peter Szijjarto mengatakan negaranya tidak akan mendukung sanksi anti-Rusia yang akan merugikan kepentingannya sendiri, termasuk hukuman yang menargetkan gas dan minyak Rusia.
Menurut Vereshchuk, keinginan untuk "gas Rusia murah" atau bahkan perampasan tanah potensial bisa berada di balik kebijakan Hongaria atas konflik antara Moskow dan Kiev.
Dalam posting Facebook yang panjang, Vereshchuk mengklaim, “Bahkan tidak semua satelit Rusia dari bekas Uni Soviet berperilaku seperti yang dilakukan otoritas Hongaria.”
Dia mengatakan Hongaria tidak mendukung sanksi terhadap Rusia, menolak memberikan senjata kepada Ukraina, dan bahkan “tidak mengizinkan senjata dari negara lain melewati wilayah mereka.”
“Faktanya, mereka mengatakan 'tidak' untuk semuanya. Sedikit lagi, dan retorika resmi Budapest akan benar-benar pro-Rusia. Apa ini? Ingin beberapa gas Rusia murah? Atau mungkin menginginkan Transcarpathia kita?” tulis Vereshchuk sebelum menyerukan Budapest untuk "bergabung dengan dunia beradab" dan "tidak mengulangi kesalahan Perang Dunia II ketika Hongaria membuat pilihan yang salah."
Sebelumnya pada Selasa, Menteri Luar Negeri (Menlu) Hongaria Peter Szijjarto mengatakan negaranya tidak akan mendukung sanksi anti-Rusia yang akan merugikan kepentingannya sendiri, termasuk hukuman yang menargetkan gas dan minyak Rusia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda