Slovakia Siap Kirim Sistem Rudal S-300 ke Ukraina, Rusia: Itu Target Sah!
Sabtu, 19 Maret 2022 - 03:25 WIB
MOSKOW - Slovakia menyatakan siap mengirim sistem pertahanan rudal S-300 ke Ukraina ketika invasi Rusia telah memasuki minggu keempat. Moskow dengan tegas menyatakan pasokan senjata pertahanan itu menjadi target sah jika benar-benar dikirim.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa Moskow tidak akan mengizinkan transfer sistem pertahanan S-300 buatan Uni Soviet oleh Bratislava.
"Setiap pasokan senjata ke Ukraina akan dianggap oleh Rusia sebagai target yang sah," katanya, seperti dikutip Euractiv, Jumat (18/3/2022).
Menteri Pertahanan Slovakia Jaroslav Nad mengatakan bahwa negaranya bersedia memberikan senjata pertahanan S-300 kepada Ukraina jika sekutu NATO memberikan penggantinya.
Sistem pertahanan rudal Patriot Amerika Serikat (AS) selama ini dianggap setara dengan S-300 buatan Uni Soviet.
Kesanggupan Bratislava untuk mempersenjatai Kiev dengan S-300 datang ketika Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berkunjung ke Slovakia.
Pada Rabu lalu, tiga sumber di Slovakia mengatakan kepada CNN bahwa Bratislava setuju untuk memberi Ukraina sistem pertahanan udara penting era Soviet untuk membantu mempertahankan diri dari serangan udara Rusia.
“Kami telah berdiskusi dengan AS, Ukraina dan juga sekutu lainnya tentang kemungkinan untuk menyebarkan, mengirim atau memberikan S-300 ke Ukraina, dan kami bersedia untuk melakukannya,” kata Nad dalam konferensi pers.
"Tapi bersedia melakukannya segera ketika kami memiliki pengganti yang tepat."
Lloyd Austin, yang berbicara bersama Nad, menolak mengatakan apakah Amerika Serikat mungkin bersedia mengisi kesenjangan tersebut.
“Saya tidak punya pengumuman untuk Anda sore ini. Ini adalah hal-hal yang akan terus kami kerjakan dengan semua sekutu kami. Dan tentu saja, ini bukan hanya masalah AS. Ini masalah NATO,” kata Austin.
Presiden AS Joe Biden pada Rabu lalu mengumumkan tambahan USD800 juta dalam bantuan keamanan, termasuk senjata untuk menjatuhkan pesawat dan tank Rusia.
Tetapi jenis sistem pertahanan udara yang dikerahkan di Slovakia, yang dikenal oleh anggota layanan Ukraina, sangat dicari oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Sebagai anggota NATO, Slovakia memiliki satu baterai sistem pertahanan udara S-300, yang diwarisi dari era Soviet setelah pecahnya Cekoslowakia pada tahun 1993.
Negara itu berharap mendapatkan siste,pertahanan rudal Patriot sebagai bagian dari kelompok pertempuran NATO, yang baru saja disetujui untuk dikerahkan di negara itu sebagai bagian dari bala bantuan NATO di sisi timur aliansi.
Slovakia berbatasan 98 kilometer dengan Ukraina.
Lloyd Austin dijadwalkan berkunjung ke Bulgaria pada hari Jumat. Bulgaria memiliki sistem S-300, tetapi negara itu menegaskan tidak memiliki rencana untuk mengirimnya ke Ukraina.
Presiden Bulgaria Rumen Radev mengatakan bahwa setiap pasokan senjata ke Ukraina setara dengan negara yang terseret ke dalam perang. Pada akhirnya, kata dia, masalah seperti itu harus diputuskan oleh Parlemen.
Dia juga mengatakan bahwa Bulgaria membutuhkan S-300 untuk pertahanan udaranya sendiri, khususnya pembangkit listrik tenaga Nuklir Kozlodui.
Untuk mengilustrasikan perlunya pertahanan udara yang kredibel, Radev menyebutkan insiden baru-baru ini dengan pesawat tak berawak yang terbang di atas dua negara NATO lainnya sebelum jatuh di dekat Zagreb.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa Moskow tidak akan mengizinkan transfer sistem pertahanan S-300 buatan Uni Soviet oleh Bratislava.
"Setiap pasokan senjata ke Ukraina akan dianggap oleh Rusia sebagai target yang sah," katanya, seperti dikutip Euractiv, Jumat (18/3/2022).
Menteri Pertahanan Slovakia Jaroslav Nad mengatakan bahwa negaranya bersedia memberikan senjata pertahanan S-300 kepada Ukraina jika sekutu NATO memberikan penggantinya.
Sistem pertahanan rudal Patriot Amerika Serikat (AS) selama ini dianggap setara dengan S-300 buatan Uni Soviet.
Kesanggupan Bratislava untuk mempersenjatai Kiev dengan S-300 datang ketika Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berkunjung ke Slovakia.
Pada Rabu lalu, tiga sumber di Slovakia mengatakan kepada CNN bahwa Bratislava setuju untuk memberi Ukraina sistem pertahanan udara penting era Soviet untuk membantu mempertahankan diri dari serangan udara Rusia.
“Kami telah berdiskusi dengan AS, Ukraina dan juga sekutu lainnya tentang kemungkinan untuk menyebarkan, mengirim atau memberikan S-300 ke Ukraina, dan kami bersedia untuk melakukannya,” kata Nad dalam konferensi pers.
"Tapi bersedia melakukannya segera ketika kami memiliki pengganti yang tepat."
Lloyd Austin, yang berbicara bersama Nad, menolak mengatakan apakah Amerika Serikat mungkin bersedia mengisi kesenjangan tersebut.
“Saya tidak punya pengumuman untuk Anda sore ini. Ini adalah hal-hal yang akan terus kami kerjakan dengan semua sekutu kami. Dan tentu saja, ini bukan hanya masalah AS. Ini masalah NATO,” kata Austin.
Presiden AS Joe Biden pada Rabu lalu mengumumkan tambahan USD800 juta dalam bantuan keamanan, termasuk senjata untuk menjatuhkan pesawat dan tank Rusia.
Tetapi jenis sistem pertahanan udara yang dikerahkan di Slovakia, yang dikenal oleh anggota layanan Ukraina, sangat dicari oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Sebagai anggota NATO, Slovakia memiliki satu baterai sistem pertahanan udara S-300, yang diwarisi dari era Soviet setelah pecahnya Cekoslowakia pada tahun 1993.
Negara itu berharap mendapatkan siste,pertahanan rudal Patriot sebagai bagian dari kelompok pertempuran NATO, yang baru saja disetujui untuk dikerahkan di negara itu sebagai bagian dari bala bantuan NATO di sisi timur aliansi.
Slovakia berbatasan 98 kilometer dengan Ukraina.
Lloyd Austin dijadwalkan berkunjung ke Bulgaria pada hari Jumat. Bulgaria memiliki sistem S-300, tetapi negara itu menegaskan tidak memiliki rencana untuk mengirimnya ke Ukraina.
Presiden Bulgaria Rumen Radev mengatakan bahwa setiap pasokan senjata ke Ukraina setara dengan negara yang terseret ke dalam perang. Pada akhirnya, kata dia, masalah seperti itu harus diputuskan oleh Parlemen.
Dia juga mengatakan bahwa Bulgaria membutuhkan S-300 untuk pertahanan udaranya sendiri, khususnya pembangkit listrik tenaga Nuklir Kozlodui.
Untuk mengilustrasikan perlunya pertahanan udara yang kredibel, Radev menyebutkan insiden baru-baru ini dengan pesawat tak berawak yang terbang di atas dua negara NATO lainnya sebelum jatuh di dekat Zagreb.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda