Dewan Eropa: NATO Masuk Konflik Ukraina Berarti Perang Dunia III
Senin, 14 Maret 2022 - 19:38 WIB
BRUSSELS - Presiden Dewan Eropa Charles Michel menegaskan Uni Eropa (UE) tidak akan berperang dengan Rusia. Pernyataan itu muncul dalam laporan wawancara dengan El Pais yang dirilis Senin (14/3/2022).
Menurut dia, negara-negara Barat seharusnya tidak terlibat dalam konflik antara Moskow dan Kiev, dengan alasan konfrontasi antara Rusia dan NATO tidak akan berarti apa-apa selain perang dunia nuklir.
“Rusia adalah kekuatan nuklir dan kami sangat menyadari bahwa jika konflik ini berubah menjadi (konflik) antara NATO dan Rusia, kita akan bergulir ke dalam Perang Dunia Ketiga,” papar mantan Perdana Menteri Belgia El Pais pada Sabtu (12/3/2022), setelah KTT Uni Eropa di Versailles, Prancis, pada Jumat.
Michel menganjurkan dialog dan memperingatkan, “Semua konflik itu dramatis, ekstrem, dan seringkali sulit, tetapi kemampuan nuklir Rusia menambahkan dimensi alam yang berbeda yang sama sekali baru ke setiap potensi kebuntuan militer dengan Moskow.”
“Saya menganjurkan pragmatisme,” ujar dia, menambahkan Eropa harus fokus pada isu-isu mendesak yang dihadapi seperti akses kemanusiaan ke daerah-daerah yang terkena dampak aksi militer, status pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina, dan negosiasi damai antara Moskow dan Kiev.
“Kita perlu berbicara dengan siapa pun yang ada di Kremlin hari ini, karena demokrasi harus berbicara dengan negara-negara bahkan jika mereka dianggap tidak demokratis,” papar Michel.
Menurut dia, negara-negara Barat seharusnya tidak terlibat dalam konflik antara Moskow dan Kiev, dengan alasan konfrontasi antara Rusia dan NATO tidak akan berarti apa-apa selain perang dunia nuklir.
“Rusia adalah kekuatan nuklir dan kami sangat menyadari bahwa jika konflik ini berubah menjadi (konflik) antara NATO dan Rusia, kita akan bergulir ke dalam Perang Dunia Ketiga,” papar mantan Perdana Menteri Belgia El Pais pada Sabtu (12/3/2022), setelah KTT Uni Eropa di Versailles, Prancis, pada Jumat.
Michel menganjurkan dialog dan memperingatkan, “Semua konflik itu dramatis, ekstrem, dan seringkali sulit, tetapi kemampuan nuklir Rusia menambahkan dimensi alam yang berbeda yang sama sekali baru ke setiap potensi kebuntuan militer dengan Moskow.”
“Saya menganjurkan pragmatisme,” ujar dia, menambahkan Eropa harus fokus pada isu-isu mendesak yang dihadapi seperti akses kemanusiaan ke daerah-daerah yang terkena dampak aksi militer, status pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina, dan negosiasi damai antara Moskow dan Kiev.
“Kita perlu berbicara dengan siapa pun yang ada di Kremlin hari ini, karena demokrasi harus berbicara dengan negara-negara bahkan jika mereka dianggap tidak demokratis,” papar Michel.
Lihat Juga :
tulis komentar anda