Presiden Ukraina Zelensky Ungkap Tujuan Negosiasi Bertemu Putin

Senin, 14 Maret 2022 - 17:47 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto/REUTERS
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato video pada Minggu malam (13/3/2022) bahwa tujuan utama para negosiator Kiev adalah membuka jalan bagi pertemuan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dia juga berharap pembicaraan akan mengarah pada jaminan keamanan.

“Delegasi kami memiliki tugas yang jelas, untuk melakukan semua yang mereka bisa sehingga pertemuan antara presiden berlangsung, pertemuan itu saya yakin rakyat sedang menunggu,” ujar dia dalam pidato video yang dipublikasikan di saluran Telegram resmi presiden Ukraina.





Menurutnya, “Tujuan dari negosiasi adalah mendapatkan jaminan keamanan yang efektif, tidak seperti di Budapest atau seperti di langit kita, tetapi jaminan yang dapat dikatakan oleh pihak Ukraina: ini berhasil, ini adalah jaminannya.”



Ukraina menandatangani Memorandum Budapest tentang Jaminan Keamanan pada 1994 bersama dengan Rusia, Amerika Serikat (AS), dan Inggris, di mana Ukraina bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) dan setuju menyerahkan persenjataan nuklirnya sendiri, sambil menerima jaminan keamanan dari pihak lain sebagai imbalannya.



Ukraina mengklaim perjanjian itu dilanggar Rusia pada 2014 ketika Moskow "menduduki" Krimea dan republik Donetsk dan Lugansk. Tuduhan itu dibantah Moskow.

Pada Februari, Zelensky mengklaim Memorandum Budapest tidak lagi menjamin keamanan ke Ukraina, sehingga negara tersebut dapat membatalkan keputusannya untuk tidak memiliki senjata nuklir.

Pejabat Ukraina telah meminta NATO dan sekutu mereka mendeklarasikan zona larangan terbang di atas Ukraina setelah serangan Rusia sejak hari-hari pertama konflik, yang pecah pada akhir Februari.

Para pemimpin Barat menolak permintaan Ukraina itu karena kekhawatiran konflik dapat mengarah pada perang langsung antara Rusia dan blok militer pimpinan AS.

Jika zona larangan terbang diterapkan di Ukraina, pesawat NATO akan dipaksa terlibat dalam pertempuran dan menembak jatuh pesawat Rusia yang terbang di wilayah udara Ukraina.

Putaran baru pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina berlangsung pada Senin melalui konferensi video.

Menurut pihak Rusia, telah ada "kemajuan yang signifikan" dan kedua belah pihak dapat segera mencapai kesepakatan dan mengembangkan dokumen untuk ditandatangani.

Sementara seorang perwakilan dari Kiev mengatakan kedua pihak mendekati kompromi dan pihak Rusia "sudah melihat banyak hal yang lebih memadai.”

Moskow menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina menerapkan ketentuan Perjanjian Minsk.

Rusia kemudian mengakui kemerdekaan republik Donbass di Donetsk dan Lugansk. Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk mengatur status wilayah di negara bagian Ukraina.

Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan NATO.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More