Purnawirawan Inggris: NATO Harus Pertimbangkan Bunuh Putin
Minggu, 13 Maret 2022 - 14:16 WIB
LONDON - NATO harus mempertimbangkan untuk menjatuhkan Presiden Rusia Vladimir Putin , meskipun itu dengan cara yang "tidak layak." Hal itu diungkapkan Kolonel Angkatan Darat Inggris Richard Kemp.
“NATO harus mempertimbangkan semua opsi untuk menyingkirkannya dari kekuasaan. Itu termasuk membunuhnya meskipun itu tidak mungkin atau tidak diinginkan,” kata sosok yang pernah memimpin pasukan Inggris di Afghanistan kepada media Inggris, Mirror, seperti dikutip dari Daily Star, Minggu (13/3/2022).
Pensiunan perwira Angkatan Darat itu mengatakan bahwa sementara pembunuhan mungkin tidak dapat diterima oleh banyak orang, itu juga mungkin satu-satunya cara untuk mengakhiri perang dan mencegah konflik di masa depan.
“Jika sampai pada pembunuhan yang mungkin tidak menyenangkan bagi banyak orang tetapi hidupnya tidak memiliki nilai yang lebih besar daripada nyawa ribuan orang yang telah dia bunuh di Ukraina dan di tempat lain dan mungkin akan dibunuh di masa depan," ujarnya.
"Dia adalah 'Panglima Tertinggi' pasukan Rusia yang memerintahkan perang agresi ilegal dan merupakan target yang sah," imbuhnya.
"Pemerintah kami merencanakan pembunuhan Adolf Hitler dalam Perang Dunia Kedua," lanjut Kolonel Kemp.
"Seandainya dia disingkirkan bukannya ditenangkan pada akhir 1930-an, kita tidak akan mengalami konflik yang menewaskan 70 juta orang," ia mencontohkan.
“Osama Bin Laden, pemimpin Negara Islam Abu Bakr Al Baghdadi dan Komandan Garda Republik Iran Qasem Soleimani semuanya mewakili ancaman langsung ke Barat. Mereka semua dibunuh untuk melawan ancaman itu," tuturnya.
“NATO harus mempertimbangkan semua opsi untuk menyingkirkannya dari kekuasaan. Itu termasuk membunuhnya meskipun itu tidak mungkin atau tidak diinginkan,” kata sosok yang pernah memimpin pasukan Inggris di Afghanistan kepada media Inggris, Mirror, seperti dikutip dari Daily Star, Minggu (13/3/2022).
Pensiunan perwira Angkatan Darat itu mengatakan bahwa sementara pembunuhan mungkin tidak dapat diterima oleh banyak orang, itu juga mungkin satu-satunya cara untuk mengakhiri perang dan mencegah konflik di masa depan.
“Jika sampai pada pembunuhan yang mungkin tidak menyenangkan bagi banyak orang tetapi hidupnya tidak memiliki nilai yang lebih besar daripada nyawa ribuan orang yang telah dia bunuh di Ukraina dan di tempat lain dan mungkin akan dibunuh di masa depan," ujarnya.
"Dia adalah 'Panglima Tertinggi' pasukan Rusia yang memerintahkan perang agresi ilegal dan merupakan target yang sah," imbuhnya.
"Pemerintah kami merencanakan pembunuhan Adolf Hitler dalam Perang Dunia Kedua," lanjut Kolonel Kemp.
"Seandainya dia disingkirkan bukannya ditenangkan pada akhir 1930-an, kita tidak akan mengalami konflik yang menewaskan 70 juta orang," ia mencontohkan.
“Osama Bin Laden, pemimpin Negara Islam Abu Bakr Al Baghdadi dan Komandan Garda Republik Iran Qasem Soleimani semuanya mewakili ancaman langsung ke Barat. Mereka semua dibunuh untuk melawan ancaman itu," tuturnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda