Zelensky: Rusia Akan Segera Membutuhkan Koridor Kemanusiaan

Sabtu, 12 Maret 2022 - 11:32 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan Rusia akan segera membutuhkan koridor kemanusiaan karena dahsyatnya respons dunia internasional. Foto/Newsweek
KIEV - Tindakan Moskow di Ukraina akan mendapat tanggapan internasional yang begitu kuat sehingga Rusia mungkin pada akhirnya membutuhkan koridor kemanusiaan sendiri. Begitu peringatan yang dikeluarkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky .

“Militer Ukraina memastikan ada gencatan senjata sehingga koridor kemanusiaan akan bekerja. Jika penjajah (Rusia) mulai menembak lagi dan mengganggu penyelamatan orang-orang kami, pada akhirnya, mereka akan menerima jawaban dari dunia bahwa mereka sendiri akan membutuhkan koridor kemanusiaan,” Zelensky memperingatkan dalam pidato video yang dirilis pada hari Jumat seperti dilansir dari Russia Today, Sabtu (12/3/2022).

Pemimpin Ukraina itu mengatakan fakta bahwa serangan Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama lebih dari dua minggu berarti “belum ada paket sanksi yang cukup.”



“Saya mengharapkan – kami sedang mengerjakannya – keputusan pembatasan baru dari mitra kami sudah hari ini,” ujarnya.

Selama pidatonya, Zelensky bereaksi terhadap keputusan Dewan Eropa pada hari Jumat untuk tidak mempercepat aplikasi negaranya untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE).

“Sesuatu yang lebih kuat dibutuhkan. Ini yang sekarang kita tunggu-tunggu,” ujarnya.

Sebagian besar warga UE mendukung upayanya untuk menjadi anggota, kata presiden Ukraina itu, seraya menambahkan bahwa keputusan para politisi harus sesuai dengan suasana hati rakyat.



Rusia bersikeras bahwa Ukrainalah yang menggagalkan evakuasi warga sipil dari kota-kota yang terkepung. Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh milisi mencegah orang pergi untuk menggunakannya sebagai tameng manusia.

Negosiator Rusia mengeluh bahwa Kiev memberlakukan tuntutan "tidak masuk akal dan tidak realistis" selama pembicaraan untuk membangun koridor kemanusiaan. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan karena itu akan menetapkan rute yang aman secara sepihak, karena apa yang dikatakannya sebagai kurangnya kerja sama Kiev.

Moskow menginvasi tetangganya pada akhir Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk, dan Rusia akhirnya memberikan pengakuan atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk. Proposal yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.

Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More