Tetangga Indonesia Ini Memihak AS Jika Konflik dengan Rusia Meluas ke Asia
Sabtu, 12 Maret 2022 - 00:06 WIB
MANILA - Filipina memilih memihak pada militer Amerika Serikat (AS) jika konflik dengan Rusia atas krisis Ukraina meluas ke Asia. Tetangga Indonesia ini bahkan berjanji untuk menjadi tuan rumah bagi pasukan Amerika jika konflik berubah jadi perang panas.
Keputusan memihak itu dibuat Presiden Rodrigo Duterte. Itu disampaikan Duta Besar Filipina untuk Amerika Jose Manuel Romualdez kepada wartawan hari Kamis.
"Dukungan ini akan mencakup penggunaan aset Filipina tanpa batasan,” kata diplomat tersebut, mengutip komentar yang dibuat Duterte dalam pertemuan pekan lalu.
“Dia [Duterte] mengatakan jika mereka meminta dukungan Filipina, dia sangat jelas, jika ada desakan, Filipina akan siap menjadi bagian dari upaya, terutama jika krisis Ukraina ini meluas ke kawasan Asia," kata Romualdez, yang dilansir Russia Today, Jumat (11/3/2022).
“Dia menawarkan bahwa Filipina akan siap untuk membuka pintunya, terutama kepada sekutu kami Amerika Serikat, dalam menggunakan fasilitas kami, fasilitas apa pun yang mungkin mereka butuhkan.”
Meskipun AS dan sekutu NATO-nya telah memberlakukan sanksi ekonomi yang berat dan berusaha untuk mengisolasi Rusia atas serangannya terhadap Ukraina, mereka telah mencoba untuk menghindari perang yang lebih luas dengan Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan terhadap intervensi yang akan dianggap perang langsung dengan Rusia, seperti mendeklarasikan zona larangan terbang di Ukraina.
Duterte memiliki hubungan yang sulit dengan Washington sejak menjabat pada 2016, di mana dia mengkritik kebijakan AS dan berusaha menjalin hubungan yang lebih kuat dengan Rusia dan China.
Keputusan memihak itu dibuat Presiden Rodrigo Duterte. Itu disampaikan Duta Besar Filipina untuk Amerika Jose Manuel Romualdez kepada wartawan hari Kamis.
"Dukungan ini akan mencakup penggunaan aset Filipina tanpa batasan,” kata diplomat tersebut, mengutip komentar yang dibuat Duterte dalam pertemuan pekan lalu.
“Dia [Duterte] mengatakan jika mereka meminta dukungan Filipina, dia sangat jelas, jika ada desakan, Filipina akan siap menjadi bagian dari upaya, terutama jika krisis Ukraina ini meluas ke kawasan Asia," kata Romualdez, yang dilansir Russia Today, Jumat (11/3/2022).
“Dia menawarkan bahwa Filipina akan siap untuk membuka pintunya, terutama kepada sekutu kami Amerika Serikat, dalam menggunakan fasilitas kami, fasilitas apa pun yang mungkin mereka butuhkan.”
Meskipun AS dan sekutu NATO-nya telah memberlakukan sanksi ekonomi yang berat dan berusaha untuk mengisolasi Rusia atas serangannya terhadap Ukraina, mereka telah mencoba untuk menghindari perang yang lebih luas dengan Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan terhadap intervensi yang akan dianggap perang langsung dengan Rusia, seperti mendeklarasikan zona larangan terbang di Ukraina.
Duterte memiliki hubungan yang sulit dengan Washington sejak menjabat pada 2016, di mana dia mengkritik kebijakan AS dan berusaha menjalin hubungan yang lebih kuat dengan Rusia dan China.
Lihat Juga :
tulis komentar anda