Rusia Buka Pintu untuk Pengungsi Ukraina, Kiev: Aksi Tidak Bermoral!
Selasa, 08 Maret 2022 - 01:00 WIB
Invasi Rusia telah dikecam di seluruh dunia, mengirim lebih dari 1,5 juta orang Ukraina melarikan diri ke luar negeri. Invasi ini memicu sanksi besar-besaran yang telah mengisolasi Rusia dengan cara yang belum pernah dialami oleh ekonomi sebesar itu.
Rusia membantah sengaja menargetkan warga sipil. Ia menyebut kampanye yang diluncurkan pada 24 Februari sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan menangkap para pemimpin yang disebutnya neo-Nazi. Ukraina dan sekutu Baratnya mengatakan ini dalih transparan untuk invasi untuk menaklukkan negara berpenduduk 44 juta orang.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, pasukan Rusia "mulai mengumpulkan sumber daya untuk menyerbu Kiev", sebuah kota berpenduduk lebih dari tiga juta jiwa, setelah berhari-hari kemajuan yang lambat dalam kemajuan utama mereka ke selatan dari Belarus. Sementara kemajuan Rusia di utara di Kiev telah terhenti selama berhari-hari, dengan barisan kendaraan lapis baja yang membentang bermil-mil di sepanjang jalan raya.
Rusia membantah sengaja menargetkan warga sipil. Ia menyebut kampanye yang diluncurkan pada 24 Februari sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan menangkap para pemimpin yang disebutnya neo-Nazi. Ukraina dan sekutu Baratnya mengatakan ini dalih transparan untuk invasi untuk menaklukkan negara berpenduduk 44 juta orang.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, pasukan Rusia "mulai mengumpulkan sumber daya untuk menyerbu Kiev", sebuah kota berpenduduk lebih dari tiga juta jiwa, setelah berhari-hari kemajuan yang lambat dalam kemajuan utama mereka ke selatan dari Belarus. Sementara kemajuan Rusia di utara di Kiev telah terhenti selama berhari-hari, dengan barisan kendaraan lapis baja yang membentang bermil-mil di sepanjang jalan raya.
(esn)
tulis komentar anda