Tentara Ukraina: AS Pembohong, Takut dengan Rusia!
Senin, 07 Maret 2022 - 07:32 WIB
KIEV - Seorang tentara Garda Nasional Ukraina meluapkan kemarahannya pada Amerika Serikat (AS) karena tidak berbuat lebih banyak untuk membantu melawan invasi Rusia .
Dia menyebut Amerika bangsa pembohong dan takut dengan Rusia.
Luapan kemarahan tentara yang menggunakan nama pendek Andriy itu disampaikan kepada Fox News di Kiev ketika perang terus berkecamuk pada hari Minggu.
Dia kecewa dengan Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Barat lainnya karena menolak memberlakukan zona larangan terbang di langit Ukraina dengan alasan itu akan mengarah pada Perang Dunia III.
“Anda takut untuk membersihkan langit kami karena Anda takut dengan Rusia,” kata tentara tersebut.
"Anda adalah bangsa pembohong sialan. Kami memberikan tenaga nuklir dan senjata nuklir kami untuk jaminan Anda–jaminan Anda tak berarti apa-apa.”
Invasi Rusia ke Ukraina, memasuki hari ke-12 pada Senin (7/3/2022), telah menyebabkan lebih dari 1,5 juta orang melarikan diri dari negara itu dalam apa yang disebut PBB sebagai “krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II”.
Ratusan warga sipil telah tewas dan ribuan terluka, dengan ratusan ribu sebagian besar perempuan dan anak-anak membanjiri negara-negara tetangga seperti Polandia, Rumania atau Moldova untuk berlindung.
Dia menyebut Amerika bangsa pembohong dan takut dengan Rusia.
Luapan kemarahan tentara yang menggunakan nama pendek Andriy itu disampaikan kepada Fox News di Kiev ketika perang terus berkecamuk pada hari Minggu.
Dia kecewa dengan Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Barat lainnya karena menolak memberlakukan zona larangan terbang di langit Ukraina dengan alasan itu akan mengarah pada Perang Dunia III.
“Anda takut untuk membersihkan langit kami karena Anda takut dengan Rusia,” kata tentara tersebut.
"Anda adalah bangsa pembohong sialan. Kami memberikan tenaga nuklir dan senjata nuklir kami untuk jaminan Anda–jaminan Anda tak berarti apa-apa.”
Invasi Rusia ke Ukraina, memasuki hari ke-12 pada Senin (7/3/2022), telah menyebabkan lebih dari 1,5 juta orang melarikan diri dari negara itu dalam apa yang disebut PBB sebagai “krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II”.
Ratusan warga sipil telah tewas dan ribuan terluka, dengan ratusan ribu sebagian besar perempuan dan anak-anak membanjiri negara-negara tetangga seperti Polandia, Rumania atau Moldova untuk berlindung.
Lihat Juga :
tulis komentar anda