Bicara Setengah Jam Via Telepon dengan Biden, Zelensky Minta Dukungan Keuangan

Minggu, 06 Maret 2022 - 16:10 WIB
Bicara Setengah Jam Via Telepon dengan Biden, Zelensky Minta Dukungan Keuangan. FOTO/Reuters
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Minggu (6/3/2022), bahwa dia telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk membahas dukungan keuangan dan sanksi terhadap Rusia saat negaranya menghadapi serangan gencar.

"Sebagai bagian dari dialog terus-menerus, saya melakukan percakapan lain dengan @POTUS," cuit Zelensky, seperti dikutip dari AFP. “Agendanya termasuk masalah keamanan, dukungan keuangan untuk Ukraina dan kelanjutan sanksi terhadap Rusia,” lanjutnya.





Dalam pembacaan panggilan telepon setengah jam, Gedung Putih mengatakan, Biden telah menekankan langkah-langkah yang diambil pemerintahannya dan sekutunya “untuk meningkatkan biaya pada Rusia atas agresinya di Ukraina.”

Dia juga menyoroti upaya perusahaan swasta, seperti raksasa pembayaran Visa dan MasterCard, untuk membekukan Moskow dengan menangguhkan operasi setelah invasi 24 Februari.

Beberapa jam sebelumnya, pemimpin Ukraina itu telah berbicara kepada anggota parlemen AS melalui panggilan video. Zelensky memohon bantuan lebih lanjut ke negaranya yang terkepung dan memasukkan daftar hitam impor minyak Rusia.

Para legislator Amerika menjanjikan paket bantuan tambahan senilai USD10 miliar, tetapi Gedung Putih sejauh ini mengesampingkan larangan minyak, karena khawatir hal itu akan menaikkan harga dan merugikan konsumen AS yang sudah tersengat oleh rekor inflasi.



Senjata, amunisi, dan dana telah mengalir ke Ukraina dari sekutu Barat, yang juga telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Moskow. Washington pekan lalu mengesahkan USD350 juta peralatan militer untuk Kiev, yang menjadi paket bantuan terbesar dalam sejarah AS.

Saat mengunjungi pengungsi Ukraina di perbatasan Polandia selama akhir pekan, Menteri Luar Negeri AS Antony mengatakan bahwa Washington sedang mencari USD2,75 miliar untuk membantu mengatasi krisis kemanusiaan yang berlangsung saat hampir 1,4 juta warga sipil melarikan diri.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More