Pesawat Tak Dikenal Terbang dari Rusia ke AS, Terjadi Negosiasi Rahasia?

Minggu, 06 Maret 2022 - 06:30 WIB
Pesawat Il-96 Rusia milik skuadron penerbangan khusus Rossiya. Foto/wikimedia
MOSKOW - Penerbangan pemerintah “tak dikenal” terdeteksi dari St Petersburg ke Washington. Media pun berspekulasi telah terjadi negosiasi rahasia antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) terkait konflik Ukraina.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia kemudian menertawakan spekulasi seputar penerbangan pemerintah "tak dikenal" tersebut.

Namun, juru bicara kementerian Maria Zakharova mengakui pada Sabtu (5/3/2022) bahwa pesawat itu hanya dikirim untuk menjemput para diplomat Rusia yang dinyatakan personae non gratae oleh AS dan membawa mereka pulang.





Satu pesawat Il-96 Rusia milik skuadron penerbangan khusus Rossiya telah memicu spekulasi liar di media sosial setelah lepas landas dari bandara St Petersburg dan menuju ke AS pada Sabtu pagi.



Beberapa saluran Telegram dengan cepat berasumsi bahwa Moskow berusaha memulai beberapa “negosiasi rahasia” dengan AS di tengah ketegangan lanjutan atas aksi militer Rusia di Ukraina.



Spekulasi itu dibantah Zakharova, yang menulis di Telegram bahwa "pejuang informasi terdepan" berusaha menggambarkan penerbangan itu sebagai "orang Rusia yang melarikan diri" dari tanah air mereka dan "Moskow mencoba menghubungi Amerika."

“Aku harus mengecewakanmu. Penerbangan ini untuk membawa diplomat Rusia… pulang,” ujar dia.

Pada akhir Februari, Washington mengumumkan pengusiran 12 diplomat, yang merupakan bagian dari misi Rusia di PBB, karena ketegangan seputar konflik Rusia-Ukraina.

Para diplomat diperintahkan untuk meninggalkan AS pada 7 Maret.

Misi AS untuk PBB menyebut diplomat yang akan segera diusir itu sebagai pelaku “operasi intelijen” dan menuduh mereka “terlibat dalam kegiatan spionase” yang mengancam keamanan nasional Amerika.

Moskow mencap langkah AS sebagai "tindakan bermusuhan" yang melanggar komitmen Amerika sebagai tuan rumah PBB.

Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada 24 Februari, memicu tanggapan marah dari negara-negara Barat, yang menampar Moskow dengan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kremlin menyatakan operasi tersebut bertujuan melindungi rakyat di dua republik Donbass yang baru-baru ini diakui Moskow telah merdeka.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More