Rusia Hukum Eks Marinir AS 16 Tahun Penjara Atas Tuduhan Spionase
Senin, 15 Juni 2020 - 16:41 WIB
MOSKOW - Pengadilan Kota Moskow pada Senin (15/6/2020) menjatuhkan hukuman 16 tahun penjara kepada warga negara Amerika Serikat (AS) Paul Whelan. Bekas anggota Korps Marinir Amerika itu dihukum atas tuduhan spionase.
"Menjatuhkan hukuman 16 tahun penjara, vonis dijalankan di fasilitas hukuman keamanan tinggi," kata hakim pengadilan yang dikutip Sputniknews.
Jaksa menuntut Whelan dihukum hingga 18 tahun penjara. Namun, Whelan bersikeras mengaku tidak bersalah, dia akan menentang hukuman itu. (Baca: Dituduh Mata-mata, Warga AS Mengaku Diancam dan Dilarang Mandi )
Mengomentari putusan pengadilan, Kedutaan Besar AS di Rusia mengatakan bahwa hukuman itu akan memengaruhi hubungan bilateral kedua negara. Menurut kedutaan, dialog tidak akan berhenti.
Pada saat yang sama, Kementerian Luar Negeri Rusia mencatat bahwa pihaknya telah menawarkan skema yang berbeda ke AS, yang memungkinkan pertukaran tahanan dengan Whelan.
"Adapun pertukaran secara umum, sebagai pendekatan konseptual, kami telah menawarkan opsi berkali-kali, kami telah mengatakan warga negara AS yang menjalani hukuman di Federasi Rusia dapat ditukar dengan warga Rusia yang menjalani hukuman (di AS)," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov.
"Sebagian besar sering (dihukum) dengan tuduhan tidak berdasar dan ilegal. Posisi kami tetap tidak berubah," ujar Ryabkov merujuk pada para warga Rusia yang dihukum di Amerika.
Pada akhir 2018, pihak berwenang Rusia menahan Paul Whelan, yang juga warga negara Inggris, Kanada dan Irlandia, atas tuduhan spionase.
Whelan menyatakan bahwa dia tidak bersalah dan bersikeras bahwa dia datang ke Rusia untuk menghadiri pernikahan seorang teman. Menurut informasi yang diberikan kepada pengadilan Rusia, Whelan telah mengunjungi Rusia secara teratur sejak 2007.
"Menjatuhkan hukuman 16 tahun penjara, vonis dijalankan di fasilitas hukuman keamanan tinggi," kata hakim pengadilan yang dikutip Sputniknews.
Jaksa menuntut Whelan dihukum hingga 18 tahun penjara. Namun, Whelan bersikeras mengaku tidak bersalah, dia akan menentang hukuman itu. (Baca: Dituduh Mata-mata, Warga AS Mengaku Diancam dan Dilarang Mandi )
Mengomentari putusan pengadilan, Kedutaan Besar AS di Rusia mengatakan bahwa hukuman itu akan memengaruhi hubungan bilateral kedua negara. Menurut kedutaan, dialog tidak akan berhenti.
Pada saat yang sama, Kementerian Luar Negeri Rusia mencatat bahwa pihaknya telah menawarkan skema yang berbeda ke AS, yang memungkinkan pertukaran tahanan dengan Whelan.
"Adapun pertukaran secara umum, sebagai pendekatan konseptual, kami telah menawarkan opsi berkali-kali, kami telah mengatakan warga negara AS yang menjalani hukuman di Federasi Rusia dapat ditukar dengan warga Rusia yang menjalani hukuman (di AS)," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov.
"Sebagian besar sering (dihukum) dengan tuduhan tidak berdasar dan ilegal. Posisi kami tetap tidak berubah," ujar Ryabkov merujuk pada para warga Rusia yang dihukum di Amerika.
Pada akhir 2018, pihak berwenang Rusia menahan Paul Whelan, yang juga warga negara Inggris, Kanada dan Irlandia, atas tuduhan spionase.
Whelan menyatakan bahwa dia tidak bersalah dan bersikeras bahwa dia datang ke Rusia untuk menghadiri pernikahan seorang teman. Menurut informasi yang diberikan kepada pengadilan Rusia, Whelan telah mengunjungi Rusia secara teratur sejak 2007.
(min)
tulis komentar anda