China Dukung Rusia Tolak Pembentukan Komisi Penyelidikan Internasional di Ukraina

Jum'at, 04 Maret 2022 - 04:53 WIB
China Dukung Rusia Tolak Pembentukan Komisi Penyelidikan Internasional di Ukraina. FOTO/Reuters
JENEWA - Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB , Michelle Bachelet mengatakan pada Kamis (3/3/2022), puluhan juta nyawa terancam di Ukraina ketika konflik di sana meningkat.

Bachelet menyerukan penghentian segera permusuhan saat dia membuka debat di Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa tentang pembentukan komisi penyelidikan internasional atas dugaan pelanggaran oleh Rusia.



"Puluhan juta orang tetap berada di negara ini, dalam bahaya yang berpotensi mematikan. Saya sangat prihatin bahwa eskalasi operasi militer saat ini akan semakin meningkatkan kerusakan yang mereka hadapi," kata Bachelet, seperti dikutip dari Reuters.



Emine Dzhaparova, wakil menteri luar negeri pertama Ukraina, mengatakan dalam pembicaraan melalui pesan video bahwa pasukan Rusia melakukan tindakan yang sama dengan kejahatan perang dan meminta para pelaku untuk bertanggung jawab.

"Peristiwa baru-baru ini dengan jelas menunjukkan fakta bahwa pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina melakukan pelanggaran dan pelanggaran hak asasi manusia yang paling terang-terangan, secara sistematis terlibat dalam tindakan yang jelas-jelas merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," katanya.



Dzhaparova mendesak dewan untuk mengadopsi resolusi yang dibawa oleh Ukraina dan sekutu termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa yang akan meluncurkan penyelidikan internasional. Resolusi itu diharapkan akan diadopsi dalam pemungutan suara pada hari Jumat, kata diplomat Barat.

Duta Besar Prancis Jerome Bonnafont, berbicara untuk Uni Eropa, mengatakan: "Gravitasi situasi sepenuhnya membenarkan pembentukan komisi penyelidikan. Rusia harus bertanggung jawab atas tindakannya."
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More