Polisi Selidiki Dugaan Ledakan Dekat Kedubes Rusia di Washington
Kamis, 03 Maret 2022 - 21:46 WIB
WASHINGTON - Pihak kepolisian Amerika Serikat (AS) merespons laporan dugaan adanya ledakan yang terdengar di Glover Park, Washington, dekat lokasi Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia .
Beberapa orang yang mendengar ledakan itu mengungkapkannya ke media sosial untuk bertanya tentang hal itu, ketika petugas penegak hukum dan Secret Service dilaporkan tiba dan menyisir di daerah itu.
Tidak ada pernyataan resmi tentang apa yang menyebabkan ledakan, yang juga dilaporkan terdengar di Cathedral Heights, tetapi mungkin karena trafo listrik yang meledak seperti dikutip dari New York Post, Kamis (3/3/2022).
Para pengunjuk rasa berkumpul di Glover Park Kamis lalu, di luar kedutaan Rusia, di mana mereka memegang bendera dan tanda serta menyerukan diakhirinya invasi Rusia ke Ukraina.
Salah satu tanda pengunjuk rasa bertuliskan, “Putin Terbakar di Neraka,” dengan tulisan lain, “Never Again.”
Para pengunjuk rasa juga membawa bendera Ukraina bersama dengan bendera Amerika.
“(Presiden Rusia Vladimir) Putin adalah seorang tiran,” kata seorang pengunjuk rasa kepada WTOP.
“Dan fakta bahwa dia diizinkan untuk berbaris ke negara berdaulat lain benar-benar menjijikkan. Dan itu harus dihentikan,” imbuhnya.
Beberapa orang yang mendengar ledakan itu mengungkapkannya ke media sosial untuk bertanya tentang hal itu, ketika petugas penegak hukum dan Secret Service dilaporkan tiba dan menyisir di daerah itu.
Tidak ada pernyataan resmi tentang apa yang menyebabkan ledakan, yang juga dilaporkan terdengar di Cathedral Heights, tetapi mungkin karena trafo listrik yang meledak seperti dikutip dari New York Post, Kamis (3/3/2022).
Para pengunjuk rasa berkumpul di Glover Park Kamis lalu, di luar kedutaan Rusia, di mana mereka memegang bendera dan tanda serta menyerukan diakhirinya invasi Rusia ke Ukraina.
Salah satu tanda pengunjuk rasa bertuliskan, “Putin Terbakar di Neraka,” dengan tulisan lain, “Never Again.”
Para pengunjuk rasa juga membawa bendera Ukraina bersama dengan bendera Amerika.
“(Presiden Rusia Vladimir) Putin adalah seorang tiran,” kata seorang pengunjuk rasa kepada WTOP.
“Dan fakta bahwa dia diizinkan untuk berbaris ke negara berdaulat lain benar-benar menjijikkan. Dan itu harus dihentikan,” imbuhnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda